Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PENELITI departemen politik dan perubahan sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai pada susunan kabinet mendatang peluang Zaken Kabinet cukup terbuka lebar.
Kabinet yang terdiri dari orang-orang ahli atau yang lebih dikenal dengan Zaken Kabinet pada periode mendatang dapat saja terwujud. Khususnya bila melihat situasi dan posisi Jokowi secara politis di periode kedua mendatang.
"Saya kira di pemerintahan mendatang secara politik Jokowi lebih stabil. Dalam arti Jokowi tidak memiliki beban politik yang tinggi," tutur Arya saat dihubungi Jumat (10/5).
Dirinya menilai perolehan sosra Jokowi yang mengalami kenaikan yang cukup baik dibandingkan sebelumnya menjadi salah satu faktor. Hal tersebut seharusnya dapat menjadikan posisi Jokowi lebih powerfull dibandingkan sebelumnya.
Jokowi menurutnya juga tidak memiliki beban elektoral untuk di 2024 mendatang, karena dirinya tidak dapat mencalonkan diri kembali setelah dua periode. Oleh sebab itu Arya menilai dalam pembentukan kabinet mendatang Jokowi lebih memiliki ruang gerak, termasuk potensi untuk membuat zaken kabinet.
Baca juga: Tanpa Beban, Jokowi Fokus Kerja
Meski begitu Arya juga tidak menutup mata terkait potensi dari partai politik yang ingin menempatkan kadernya dalam kabinet. Hal tersebut menurut dirinya masih dapat dimungkinan untuk diakomodasi oleh Jokowi.
"Saya kira hal tersebut merupakan suatu hal yang lumrah," tutur Arya.
Namun pada saat yang sama Arya berharap JOkowi dapat mengutamakan kualitas dan integritas dari para calon menterinya di kabinet mendatang. Jokowi harus belajar dari pembentukan dan performa kabinetnya saat ini sebagai referensi kabinetnya mendatang.
"Jokowi harus belajar dari pengalamannya di kabinet ini dengan adanya sejumlah menteri menteri yang terindikasi maupun yang terkena kasus hukum. Oleh sebab itu Jokowi harus betul betul mempertimbangkan nama nama yang diajukan oleh partai politik untuk mengisi posisi dikabinetnya mendatang," pungkas Arya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved