Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Kepolisian Berkalung Sorban Jaga Aksi Demo di Bawaslu

Rahmatul Fajri
10/5/2019 17:23
Kepolisian Berkalung Sorban Jaga Aksi Demo di Bawaslu
Ilustrasi(MI/RAMDANI)


AZAN Ashar berkumandang. Satu per satu massa dari Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan (Gebrak) meninggalkan halaman depan kantor Bawaslu. Mengantongi izin hingga pukul 15:30 WIB dari Kepolisian, massa kemudian diimbau untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sejak siang hari selepas Sholat Jumat, seratusan massa datang untuk menyuarakan kecurangan Pemilu selama ini. Mereka juga meminta Bawaslu segera memproses kecurangan tersebut.

Suasana kian panas. Matahari terik tak menghalangi antusiasme massa. Kondisi sedang berpuasa juga tak jadi alasan mereka untuk menyurutkan langkah.

"Kita lawan kecurangan!" teriak salah satu massa aksi demo. Orasi, teriakan takbir dan selawat terus bersahut-sahutan.

Di balik kondisi siang terik, massa yang menumpuk, kepolisian tetap berjaga merapatkan barisan di depan kantor Bawaslu.

Kali ini tak seperti biasa. Bercampur dengan aparat kepolisian lainnya, terdapat pemandangan yang tak biasa. Terdapat puluhan aparat kepolisian yang mengenakan sorban putih dan peci putih.

Sekilas tampilannya mirip dengan massa yang ambil bagian pada demo tersebut, meski seragamnya tetap khas Brimob berwarna biru gelap.

Meski demikian, upaya aparat kepolisian tersebut rasanya tidak diindahkan oleh massa unjuk rasa yang hadir. Terdengar selentingan yang tidak mengenakkan dari massa. Bahkan, massa pun meminta aparat yang berjaga mencopot atribut tersebut.

"Copot aja, pak," teriakan itu terus bersahut-sahutan. Tapi, selentingan itu tak membuat puluhan polisi itu bergeming. Aparat masih berdiri dengan kokoh di depan kawat besi.

Iptu Taufik Hidayat, salah satu prajurit Brimob berkalung sorban mengatakan dengan memakai atribut ini semoga bisa menyejukkan pandangan. Emosi massa dan kondisi yang panas, kata ia, juga bisa diredam dan didinginkan melalui atribut agamis ini.

"Iya ini biar adem aja, menyejukkan suasana. Biar enggak panas-panas," ujar Taufik sambil mengalungkan sorbannya.

Secara keseluruhan, Kapolres Jakarta Pusat Harry Kurniawan mengatakan aksi demo kali ini berlangsung dengan aman dan terkendali. Meski terdapat penumpukan massa dan pihaknya harus melakukan pengalihan arus di Jalan MH. Thamrin, tetapi menurutnya hal tersebut semestinya dilakukan sesuai dengan dinamika di lapangan.

Dari pantauan Media Indonesia, mulai dari Bunderan HI hingga depan Bawaslu, kepolisian menutup jalan, karena massa semakin memadati jalan MH Thamrin. Selepas massa unjuk rasa membubarkan diri, jalanan kembali dibuka dan bisa dilewati. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya