KPU Bersiap Lakukan Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2019

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) segera menggelar rapart pleno dimulainya rekapitulasi suara tingkat nasional Pemilu 2019 setelah menyelesaikan rekapitulasi suara luar negeri.

Ditargetkan, rekapitulasi suara luar negeri akan rampung pada Kamis, 9 Mei.

"Hampir semua provinsi masih berjalan, namun memang ada beberapa yang belum selesai di kabupaten/kota. Kalau PPLN sudah selesai rekap, kita rencanakan mulai sekitar tanggal 9 Mei atau tanggal 10 Mei (mulai rekap nasional)," kata Komisioner KPU Viryan Aziz di Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta, Rabu (8/5).

Rekapitulasi dilakukan secara berjenjang dari tingkat kecamatan, berlanjut ke kabupaten/kota., kemudian ke tingkat provinsi, dan nasional. Menurut Viryan, baru satu provinsi yang sudah menyelesaikan rekapitulasi ditingkat provinsi.

"Alhamdulillah tadi malam provinsi Gorontalo sudah selesai rekap. Insya Allah hari ini juga ada kabar," kata Viryan.

Baca juga : KPU Targetkan Rekapitulasi Suara Pemilu Luar Negeri Selesai Besok

Sebelumnya, Komisioner KPU lainnya Ilham Saputra mengusulkan akan ada tiga panel dalam rapat pleno rekapitulasi suara pada tingkat kabupaten secara nasional.

Hal tersebut dianggap bisa mempercepat rekapitulasi suara yang harus selesai pada 22 Mei.

"Kami lihat kemungkinan nanti ya. Kami sedang cek juga, bisa saja nanti di tingkat provinsi dibuat menjadi tiga panel," ucap Ilham

Adanya tiga panel tersebut diprediksi mampu meringkas rekapitulasi tingkat provinsi. Pasalnya, dalam rekapitulasi perhitungan suara luar negeri, KPU membuat dua panel untuk memangkas waktu rekap.

Terpisah, Ketua Bawaslu RI Abhan sudah memprediksi rekapitulasi suara luar negeri tidak akan selesai tepat waktu sesuai target. Alasannya, masih ada beberapa wilayah, termasuk Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur yang belum selesai penghitungan suaranya.

Menurutnya, proses rekapitulasi luar negeri bakal melewati waktu yang ditentukan KPU.

"Mungkin rekapitulasi suara luar negeri belum selesai hari ini karena masih banyak PPLN belum selesai," pungkas Abhan. (OL-8)