Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BERDASARKAN hasil penelitian para ahli dari Universitas Palangka Raya (UPR), ternyata Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai kawasan segitiga emas. Nantinya wilayah tersebut bisa digunakan untuk membangun ibukota pemerintahan bila memang Kalimantan Tengah yang ditunjuk.
Kawasan seluas hampir 500 ribu hektar dan membentang di tiga lokasi yakni Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya itu selain digadang sebagai calon ibukota pemerintahan RI masa datang, ternyata mempunyai potensi sumber daya alam melimpah.
Ahli Pengembangan Wilayah dari UPR, Indrawan P. Kamis, menjelaskan jauh sebelum ada pihak lain yang melakukan penelitian, ternyata UPR pada 2017 sudah melakukan penelitian. Berkaitan dengan daya dukung wilayah wilayah yang kelak akan dijadikan lokasi ibukota itu.
Menurut dia hal itu penting dilakukan karena bila nantinya sebuah wilayah akan diintervensi oleh sebuah kegiatan maka harus dihitung dulu daya dukung wilayah. Agar nantinya bila intervensi masuk maka berkaitan dengan populasi dan infrastruktur yang merubah bentang alam.
"Jadi daya dukung wilayah harus dihitung seperti berapa banyak kemampuan wilayah itu, untuk menampung populasi dan lainnya," ujar Indrawan.
Penelitian itu melibatkan empat orang ahli yang juga pengajar di UPR yakni Danes Jaya Negara (ahli pembangunan wilayah), Wahidin Usop (ahli sosial budaya), John Rente (ahli politik). dan Indrawan P. Kamis (ahli pengembangan wilayah).
Dipaparkan Indrawan, dari hasil survey itu ternyata ditemukan sejumlah keunggulan di kawasan itu. Selain areal yang luas mencapai 500 ribu hektar, terbentang di tiga lokasi yakni Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya. Arealnya juga merupakan tanah negara. Secara topografi tanahnya lebih tinggi dibandingkan kawasan lain. Daerah itu juga bebas dari banjir dan longsor.
Selain itu kawasan itu tidak ada taman nasional, hutan lindung atau lainnya. Sehingga nantinya kawasan segitiga emas apabila dialihkan menjadi area penggunaan lain, maka prosesnya tidak begitu sulit.
baca juga: Ibukota Pindah, Bogor Diuntungkan
"Karena kelebihannya itu kami menyebutkan areal ini sebagai kawasan segitiga emas Kalteng," ujarnya.
Oleh karena itu Indrawan berharap, bila kelak pemerintah pusat menunjuk Kalteng sebagai calon ibukota negara masa depan, sebaiknya dilakukan penelitian ulang dengan melibatkan semua pihak, termasuk UPR.
"Kami dari UPR siap untuk melakukan sharing data bila memang dibutuhkan. Karena ini untuk kepentingan bangsa," pungkasnya. (OL-3)
Masalah di mana lokasi ibu kota pun belum ada keputusan. Karena semua masih dalam pengkajian secara detail.
Publik diingatkan agar tidak berspekulasi di daerah mana yang akan menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara. Hal ini untuk menghindari kerugian.
RENCANA Presiden Joko Widodo (Jo-kowi) memindahkan ibu kota diyakini bakal terwujud. Hal itu didasari dari sejumlah capaian Jokowi selama memimpin negara.
Perlu diwaspadai juga kebakaran hutan jika pusat pemerintahan dipindah ke Kalimantan.
Pemimpin yang punya kemampuan berpikir jauh kedepan, sekaligus mampu merealisasikannya.
Terlibatnya arsitek untuk menentukan kebutuhan kota pengganti Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved