Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Tak hanya Quick Count, BPN Juga Tak Percaya Situng Real Count KPU

Rahmatul Fajri
29/4/2019 17:25
Tak hanya Quick Count, BPN Juga Tak Percaya Situng Real Count KPU
Pekerja memasukkan data ke Sistem Informasi Penghitungan (Situng) DKI Jakarta di Hotel Merlyn Park, Jakarta, Minggu (21/4).(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

ANGGOTA Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Said Didu mengatakan keunggulan Jokowi-Ma'ruf berdasarkan hasil rekapitulasi suara di Situng KPU adalah sebuah hiburan.

"Saya nyatakan rakyat Indonesia yang nonton hasil real count situng KPU anggap saja hiburan senja," kata Said ketika ditemui di Media Centre Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/4).

Ia mencurigai hasil rekapitulasi di Situng KPU, sudah dirancang untuk diintervensi, sehingga berdasarkan data yang masuk, kubu 01 tetap unggul dengan margin yang hampir sama.

"Saya mencurigai sistem ini sudah dirancang agar bisa diintervensi oleh pihak yang memiliki kepentingan. Sistem ini tidak valid, dalam outputnya 01 tetap unggul dalam rentang sekian, data apapun masuk jadi output seperti yang dikehendaki, jadi tidak terlalu heran," kata Said.

Baca juga: TKN: Katanya Sudah Menang, Kenapa BPN Masih Minta C1 ke Bawaslu?

Ia mengatakan berdasarkan temuan Tim relawan IT BPN terdapat 9.440 kesalahan input di Situng KPU. Ia menjelaskan 172.174 dari 404.290 TPS yang sudah masuk ke Web Situng KPU, yakni sebesar 42%, ditemukan kesalahan sebanyak 6 %.

"Sistem IT KPU Tidak dipercaya outputnya, karena error outputnya sampai 6%. Selain itu, hasil output yang direkayasa, berarti diatur oleh orang, bukan IT yang sebenarnya," kata Said.

Sementara itu, juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menilai hasil Situng KPU berusaha disesuaikan dengan hasil quick count lembaga survei yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf.

Menurutnya, ini sebuah kecurangan yang direncanakan dan berusaha menggiring opini publik agar menerima hasil quic count dengan menyandingkannya dengan perolehan di Situng KPU.

"Ada juga berusaha mencocokkan quick count dengan Situng KPU, sehingga hasilnya mirip-mirip. Ini kecurangan yang menurut kami sistematis dan telah dirancang," kata Dahnil. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya