Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla menegaskan kebangsaan harus diperkuat agar Indonesia menjadi negara maju.
"Kuncinya memberikan nilai tambah sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jusuf Kalla saat membuka Festival Kebangsaan II 2019 di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, kemarin.
Namun, memperkuat kebangsaan memerlukan setidaknya tiga faktor pendukung untuk menjadikan bangsa semakin maju. Pertama, pemerintahan yang bersih, tegas, dan aturan yang baik. Kedua, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Ketiga, bangsa harus mengembangkan entrepreneur atau kewirausahaan.
"Ketiga faktor yang disatukan dengan baik agar bangsa dan negara menjadi maju," tegasnya.
Sementara itu, modal dasar menjadi negara maju sudah dimiliki oleh Indonesia. Mulai misi dan visi, pengalaman sejarah, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Selain itu, Indonesia memiliki kekhasan sebagai negara kepulauan terbesar dunia. Penduduk menjadi aset bangsa, bukan beban. Sebagai negara Islam terbesar dunia, penduduknya hidup damai, tidak seperti negara-negara di Timur Tengah yang dilanda konflik berkepanjangan.
"Semua modal utama itu untuk maju, bukan beban. Perbedaan bukan kelemahan, tapi menjadi kekuatan dalam kebangsaan," tuturnya.
Wapres menegaskan, untuk menjadi bangsa dan negara yang kuat, kemakmuran dan ekonomi harus dicapai secepatnya. Semua upaya itu guna mengurai berbagai hambatan selama ini yang membuat Indonesia tertinggal dengan negara-negara lain.
"Selama ini kita sudah melakukan berbagai upaya untuk kemajuan, kemakmuran dan ekonomi sama majunya dengan negara lain. Namun, nyatanya kita masih ketinggalan dengan Thailand," ujarnya.
Untuk itu, Wapres mengingatkan kembali semua warga bangsa harus terus mengembangkan iptek yang memberikan nilai tambah sebab menguasai teknologi di era modern sangat penting. (BN/N-2)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved