Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencium potensi kecurangan penggunaan dana kampanye peserta Pemilu 2019.
Hal itu diketahui dari masifnya transaksi keuangan dari rekening peserta pemilu dua hingga tiga tahun sebelum pelaksanaan pemilu tahun ini.
Deputi Bidang Pemberantasan PPATK Firman Shantyabudi menjelaskan peserta Pemilu 2019 ini, baik partai politik maupun perorangan, sama-sama memiliki rekening dana kampanye yang dapat dimonitor oleh lembaganya.
Selama beberapa bulan hingga proses kampanye, kata Firman, rekening dana kampanye peserta pemilu memang tidak ada yang mencurigakan. Namun, hal itu bukan berarti tidak terjadi potensi politik uang.
PPATK menemukan potensi kecurangan yang dilakukan dua sampai tiga tahun sebelum proses pemilu berjalan.
“PPATK memotret bahwa rekening dana kampanye yang diberikan aman saja. Namun, perputaran uang di sekitar itu, luar biasa masif. Artinya, PPATK juga memotret dan memang ada kecenderungan (kecurangan). Ada laporan intelijen, membaca dari kecenderungan, penarikan dana tunai bisa terjadi 2-3 tahun sebelum pemilu,” kata Firman di acara diskusi bertajuk Mengawal Integritas Pemilu di Jakarta, kemarin.
Ia menilai penarikan tunai yang dilakukan sebelum masa pemilu itu bisa saja dijadikan persiapan melakukan politik uang di hari pencoblosan.
Firman menyebut, PPATK juga sudah menyampaikan ke Bawaslu soal dugaan adanya modus baru politik uang.
Tidak hanya itu, PPATK juga mengendus adanya dugaan politik uang oleh peserta Pemilu 2019 dengan modus memberikan dana asuransi kecelakaan.
Temuan itu diduga dilakukan calon anggota legislatif. “Ada calon yang ‘mentraktir’ dana asuransi. Tidak diberikan dana rupiah seperti yang kita kenal,” kata Firman.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jawa Barat, Abdullah Dahlan, menyebut praktik politik uang masih mewarnai Pemilu 2019. Sejumlah pelaku praktik politik uang di beberapa daerah di Jawa Barat kini telah dimejahijaukan dan divonis bersalah.
Kasus praktik politik uang yang sudah kami tangani, seperti di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Indramayu, dan di Kabupaten Bandung. Pelakunya sudah divonis pengadilan. Selain menjalani kurungan, pencalegannya terpaksa dicoret KPU setempat,” terangnya di Sukabumi, kemarin. (Mal/Ant/X-11)
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved