Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Menteri LHK: Sampah Plastik Ancam Manusia dan Satwa

Haryanto
24/2/2019 20:50
Menteri LHK: Sampah Plastik Ancam Manusia dan Satwa
(Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya -- MI/MOHAMAD IRFAN )

KEMENTRIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama masyarakat menggelar aksi bersih-bersih pantai dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019, yang diselenggarakan di pantai Sendang Sikucing, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (24/2).

Hari peduli sampah  yang digelar secara serentak disejumlah pantai di Jawa Tengah, seperti Pantai Tegal, Pemalang, Brebes, Batang, Jepara, Rembang dan pantai di Kebemen merupakan  momentum baik  dalam mengajak seluruh pihak mewujudkan kesamaan langkah dan keperdulian Pengelolaan Sampah.

"Perhatian Nasional dan Internasional pada sampah juga tertuju pada sampah plastik. Dengan segala potensi akibatnya kepada manusia dan satwa," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

Menurutnya. sampah plastik di laut ukuran mikro atau marine debris sangat berbahaya karena menganggu kesehatan apabila debris masuk dalam pencernaan ikan dan masuk dalam sistem rantai pangan. 

"Pemerintah Indonesia bertekad untuk kita bersama dapat mengatasi masalah sampah laut dan plastik di Indonesia," katanya.

Baca juga: Ratusan Siswa Punguti Sampah di Area Car Free Day

Oleh karena itu, pemerintah juga telah menetapkan target untuk sampah dikelola 100% pada  2025. Dengan pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%. 

"Angka pengurangan sampah sebesar 30% memberikan makna bahwa paradigma pengelolaan sampah memberikan titik tekan pada kebijakan up-stream (hulu), dengan mindset 3R (reduce, reuse, recycle)," imbuhnya.

Selanjutnya sebagai amanat dari Perpres nomor 97 Tahun 2017 tersebut, Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota diwajibkan untuk menyusun dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah paling lama dalam waktu satu tahun sejak ditetapkannya Jakstranas.

Setiap daerah perlu membuat perencanaan pengurangan dan penanganan sampah di daerahnya masing-masing. 

"Sampai dengan Januari 2019, tercatat baru 308 kabupaten atau kota dan 15 Provinsi yang telah menyelesaikan dokumen Jakstrada," ucap Siti.

Disebutkan pula bahwa timbunan sampah saat ini mencapai 60 sampai 67 juta ton setiap tahunya. Angka itu rata-rata untuk kota besar punya kontribusi sampah mencapai 1.300 ton/per hari. Sementara kota-kota yang penduduknya di bawah satu juta mencapai 480 ton/hari. 

"Tadi saya timbang ada sekitar 100 kg lebih sampah di pantai yang dikumpulkan selama dua jam," kata Menteri.

Sampah plastik sendiri, lanjut Siti, untuk daerah pantai mencapai 37%. Artinya, orang yang datang ke pantai membawa plastik. Sementara di daerah pegunungan, sampah plastik mencapai 56%.

"Dengan situasi seperti itu, perlu secara terus menerus masyarakat diingatkan untuk peduli sampah," imbuhnya.

Selain anggota Komisi IV DPR RI dari Partai Nasdem Fahdoli, Menteri KLHK juga didampingi sejumlah aktivis lingkungan seperti Nurul Almy Hafid dan Rerie Moerdijat, Setyo Maharso serta bupati Kendal Mirna. 

Turut hadir juga sederet artis yang juga caleg Partai Nasdem seperti Jonathan Frizi, Hans Hoffmann, Livi Andriani, Raeshard, Cut Meriska, Ageng Kiwil Wahono, Imelda Soraya, dan Tessa Kaunang. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya