Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

KPU Sebut Kedua Paslon belum Optimal Manfaatkan Kampanye

Akmal Fauzi
20/1/2019 18:25
KPU Sebut Kedua Paslon belum Optimal Manfaatkan Kampanye
(MI/ Rommy)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyebut kedua tim pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden belum optimal memanfaatkan metode kampanye selain debat. Kedua tim hanya mengandalkan debat untuk berkampanye.

"Kami menilai kami mengkaji bahwa tim paslon itu belum mengoptimalkan metode kampanye yang lain. Oleh karena itu berlebihan kemudian semua hal dapat dikomunikasikan melalui debat, karena pastilah waktunya terbatas," kata Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, dalam diskusi di kawasan Setia Budi, Jakarta, Minggu (20/1).

Wahyu menjelaskan, debat capres-cawapres merupakan satu dari sembilan metode kampanye. Metode debat, kata Wahyu, belum mampu memberikan informasi yang utuh karena waktunya dibatasi.

Baca juga: KPU Diminta Beri Pertanyaan Sama ke Setiap Paslon

"Oleh karena itu mohon kepada paslon kepada tim, kepada relawan untuk memanfaatkan metode kampanye yang lain sehingga visi-misi program kandidat dapat dikomunikasikan kepada rakyat dan tidak hanya memandaatkan debat capres-cawapes," jelasnya.

KPU telah membuat metode kampanye yang bisa dimanfaatkan paslon dengan waktu yang sudah ditentukan. Kesembilan metode debat itu yakni pertemuan terbatas (23 September 2018 sampai 13 April 2019), pertemuan tatap muka (23 September 2018 sampai 13 April 2019), penyebaran bahan kampanye (23 September sampai 13 April 2019), pemasangan alat peraga kampanye (23 September sampai 13 April 2019).

Ada juga kampanye di media sosial (23 September 2018 sampai 13 April 2019), iklan media cetak, media elektronik dan media jalan jaringan (24 Maret 2019 sampai 13 April 2019), rapat umum (24 Maret 2019 sampai 13 April 2019), debat pasangan calon presiden dan wakil presiden (23 September 2018 sampai 13 April 2019) dan kegiatan lainnya yang tidak melanggar (23 September 2018 sampai 13 April 2019). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya