Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Butuh Waktu Sempurnakan Sketsa Wajah Pelaku Teror Petinggi KPK

Ferdian Ananda Majni
15/1/2019 20:02
Polisi Butuh Waktu Sempurnakan Sketsa Wajah Pelaku Teror Petinggi KPK
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/h)

KAROPENMAS Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya masih membutuhkan waktu setelah memeriksa sejumlah saksi dalam proses mencocokkan kembali sketsa wajah pelaku teror bom yang terjadi di kediaman petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif.

"Untuk teror hasil pemeriksaan terakhir masih pendalaman para saksi kembali dan VDR serta sketsa wajah. Sketsa wajah perlu kesabaran," kata Dedi di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).

Dedi menyembut, selanjutnya tim penyidik kembali meminta keterangan saksi guna penyempurnaan sketsa wajah para pelaku. Pasalnya, keterangan saksi akan memudahkan proses pematangan sketsa wajah tersebut.

"Kita perlu menggali kembali keterangan dari dua saksi ini harus mengulang kembali apa yang betul betul dilihat, betul betul dia ingat nanti akan digambar lagi,"

Dedi tak memungkiri, proses sketsa wajah pelaku membutuhkan waktu lama sebelum dipindahkan ke file digital. Apalagi hasil tangkapan CCTV kurang memberikan detail dan rinciannya ciri-ciri pelaku.

"Setelah digambar nanti akan ditujukkan lagi apakah saksi benar ciri cirinya seperti ini. Kurang, nanti akan kita betulin lagi, kalau sudah lengkap mendekati sempurna dan kedua saksi mengatakan Iia kita pindahkan dari sket tangan menjadi digital," paparnya.

Oleh karena itu, jika nantinya sketsa wajah pelaku dinyatakan telah mengerucut dan mirip orang yang diduga melakukan teror bom di dua rumah pimpinan KPK. Sebut Dedi, tim penyidik akan segera merilisnya.

Sebelumnya, Dedi juga mengaku pihaknya mengalami kesulitan dalam menganalisa Closed Circuit Television (CCTV) terkait teror bom yang terjadi di kediaman petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif. Pasalnya tangkapan kamera rendah dan tidak terbaca jelas.

"Karena memang kondisinnya gelap kemudian untuk kameranya itu kemampuan rekaman untuk menangkap gambar itu perlu dianalisa kembali. Itu agak kesulitan," terangnya.

Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan pengambilan dan pengabungan seluruh rekaman yang telah disita tim penyidik dari kediaman petinggi KPK, lanjutnya, akan dicocokkan setiap tangkapan CCTV tersebut.

"Akan disingkronkan dengan CCTV yang lain. Karena kemampuan kamera untuk menangkap itu boleh dikatakan tidak sebagus dengan harapan kita," sebutnya.

Dedi meminta masyarakat bersabar dan mempercayakan kepolisian yang masih melakukan pendalaman dan penyidikan guna mengungkap pelaku teror tersebut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya