Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menuturkan pihaknya menjamin keabsahan pelaksanaan pemilu 2019 tidak akan tergangu dengan adanya berbagi informasi dan serangan hoaks yang diarahkan kepada lembaga penyelenggara pemilu.
Dirinya menuturkan, pihaknya sudah membuat skema yang terjadwal dan terbuka dalam mekanisme Pemilu. Sehingga perihal keabsahan pemilu, pihaknya dapat memproyeksikan dan menangkal hal-hal yang memang mengancam proses tersebut.
Baca juga: KPU Datangi Bareskrim Laporkan Kabar Hoaks 7 Kontainer Berisi Surat Suara
Hal tersebut ia katakan saat menanggapi maraknya isu-isu yang mengarah kepada kinerja KPU baru-baru ini, yakni kabar hoaks adanya 7 kontainer berisis surat suara yang sudah tercoblos di Tanjung Priok. "KPU menjamin pelaksanaan Pemilu, mulai dari distribusi dan produksi itu ada indentifikasi tertentu. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya saat di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, (3/1).
Meski demikian, pihaknya secara terbuka mengaku akan tetap menerima kritikan dari berbagai elemen masyarakt terkait kinerja KPU. Namun, Arief menuturkan jika kritikan tersebut harus diberikan dengan prosedur-prosedur yang memang telah diatur.
Pasalnya, jika kritikan tersebut hanyalah berupa spekulasi ataupun informasi yang disebarluaskan melalui media sosial dikhawatirkan malah akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Kalau mau mengingatkan KPU jangan melalui media sosial seolah-olah tidak jelas mau ditujukan kemana. Jadi siapapun ingin memberikan masukan ke KPU, dipersilakan tapi usahakan terbuka dan KPU pasti akan merespon itu," ungkapnya.
Dirinya pun menganggap, adanya kritikan ataupun serangan berita bohong kepada KPU selalu dapat terjawab dengan data serta fakta. Namun, untuk kasus kali ini, pihaknya memandang sudah masuk ke dalam hal yang vital yakni terkait surat suara. Pasalnya, surat suara merupakan instrumen utama dalam proses pemilu.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembuat informasi hoaks agar nantinya tidak meresahkan masyarakat sehingga dapat tetap fokus menilai para kandidat peserta pemilu.
"Beberapa kali serangan berita bohong kami selalu jawab dengan data dan fakta. Soal kardus lah, soal nambah data pemilih, tetapi kan sudah kita jawab. Kali ini, kami menggangap isu yang sekarang sangat luar biasa berlebihan maka kami merasa tidak cukup menjawab dengan fakta dan data," pungkasnya.
Baca juga: Respon Cepat KPU Soal Hoaks Surat Suara Diapresiasi
Sebelumnya, beredar kabar bahwa ada tujuh kontainer bermuatan surat suara di pelabuhan Tanjung Priok. Hal tersebut pun sempat dicuitkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Lewat akun Twitter pribadinya, Andi menulis, 'Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priuk. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar'.
Namun, saat ini, cuitan tersebut sudah terhapus. KPU dan Bawaslu pun telah melakukan pengecekan dan mengkonfirmasi hal tersebut dan tidak ditemukan dan meminta polisi segera menangkap pelaku penyebar kabar tersebut. (OL-6)
Langkah ini perlu digunakan sebaik mungkin apabila benar-benar ingin mengusut kecurangan pemilu skala nasional.
Mahasiswa perlu menggunakan hak suaranya ke tempat pemilihan suara (TPS).
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman, menyampaikan bahwa mereka telah menerima informasi tentang ribuan surat suara yang sedang dicoblos di Malaysia
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran melaporkan telah menerima kabar tentang ditemukannya surat suara di Malaysia yang telah tercoblos.
KPUD Sulteng memastikan seluruh surat suara yang rusak telah diganti dan didistribusikan ke masing-masing KPUD kabupaten/kota provinsi itu
Bawaslu bakal mengecek kebenaran surat suara yang telah tercoblos setelah diterima oleh warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved