Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
CUITAN Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Shuaibi, menuai protes keras, termasuk dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dalam akun twitter @Os_alshuaibi, terdapat pernyataan berbahasa Arab yang mengaitkan aksi reuni 212 dengan pembakaran bendera Tauhid.
Menyikapi polemik tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah menyampaikan protes langsung dan perasaan tersinggung kepada Dubes Arab Saudi. Saat peristiwa reuni 212, Minggu (2/12), posisi Dubes Osamah diketahui berada di luar Jakarta.
"Senin siang, Kemlu telah memanggil Kuasa Usaha Ad Interim (charge d'affairs) Kedutaan Arab Saudi, untuk kembali menyampaikan protes kepada Duta Besar Arab Saudi," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada Media Indonesia melalui pesan singkat, Selasa (4/12).
Baca juga: PBNU Desak Dubes Saudi Dipulangkan karena Campuri Politik Indonesia
Lebih lanjut, Retno menekankan cuitan Dubes Saudi tidak hanya terkait persoalan etika, melainkan juga mengandung substansi yang tidak tepat. Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir menambahkan pernyataan Dubes Saudi berseberangan dengan prinsip hubungan diplomatik.
"Secara etika, penyampaian pernyataan seperti yang ada dalam media sosial Dubes Saudi, tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik. Setelah mengetahui adanya pernyataan tersebut, Kemlu langsung berkomunikasi dengan Dubes Saudi yang berada di luar negeri," jelas Arrmanatha melalui pesan singkat. Dalam hal ini, Kemlu menyesalkan pernyataan Dubes Saudi yang memperkeruh suasana.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved