Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
DI tengah meningginya suhu politik menjelang Pemilu Presiden, masyarakat Indonesia mendapatkan pelajaran penting perihal pentingnya kebhinekaan dari pesilat nasional Hanifan Yudani Kusumah. Pesilat muda ini menjadi jembatan diantara dua jurang yang menjadi pemisah dua dinamika politik nasional saat ini.
Hanifan secara heroik menunjukkan diri sebagai sosok yang mengagungkan persatuan dan kesatuan bangsa. Ia memeluk Joko Widodo dan Prabowo Subianto secara bersamaan, tanpa pikir panjang.
Yang dilakukan pesilat 20 tahun diakui sebagai tindakan spontan. Namun, ia patut dipuji karena keberaniannya.
"Reflek saja. Saya ingat pelajaran dari guru saya. Silat itu artinya silaturahmi dan saya ingin menunjukkan itu agar negara ini cinta damai," jelasnya seusai menjalani pertandingan pencak silat di ajang Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (29/8) petang.
"Ya kita harus clear saja. Harus junjung sportivitas jangan sampai terpecah belah. Pak Jokowi dan pak Prabowo sama-sama orang hebat dan ingin saya buktikan keduanya tidak ada apa-apa," imbuhnya.
Sudah sejak lama bangsa ini terbelah karena persaingan politik dua nama di atas. Tapi panasnya suasana politik tiba-tiba menjadi sejuk karena tindakan Hanifan.
Ia melakukannya juga sebagai perayaaan atas sumbangan medali emas untuk Indonesia di perhelatan Asian Games 2018. Momen yang turut disaksikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri, serta Menko PMK (Menteri Kordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan), Puan Maharani.
Pesilat 20 tahun ini menjadi yang terbaik saat bertarung di nomor pencak silat tarung putra di kelas C (55-60kg). Ia mengalahkan atlet asal Vietnam Thai Linh Nguyen dengan skor tipis 3-2. Pertandingan sangat ketat bahkan beberapa kali terhenti karena kedua kubu meminta video tayangan ulang kepada wasit.
Kemenangan ini menjadi pembalasan dendam Hanifan yang hanya menyumbang medali perunggu pada perhelatan SEA Games 2017.
"Masak ditonton pak Jokowi dan pak Prabowo kalah. Tapi memang ini pembalasan dendam setelah cuma dapat perunggu di Malaysia," tutupnya.
Sumbangsih yang dilakukan Hanifan merupakan satu dari 14 medali emas dari cabor pencak silat. Hal ini pula yang membuat Indonesia semakin memantabkan posisi keempat perolehan medali Asian Games 2018 menjadi 30 medali emas. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved