Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah rawan banjir di pantura Jawa Tengah mengantisipasi ancaman bencana banjir jelang berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal itu disebabkan ancaman bencana banjir air laut pasang (rob) maupun akibat cuaca ekstrem yang cukup tinggi saat pelaksanaan pilkada serentak.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (17/11), banjir air laut pasang (rob) di sejumlah daerah di pantura Jawa Tengah terutama di daerah langganan seperti Pekalongan, Semarang, dan Demak telah surut, namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang kembali mengingatkan rob berpotenasi kembali menerjang pada 20-26 November mendatang.
Di sisi lain, cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berlangsung di puluhan daerah di Jawa Tengah, sehingga ancaman bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung masih cukup serius hingga saat pelaksanaan pilkada serentak.
"Bersama KPU, kita telah melakukan pemetaan terutama di daerah rawan banjir rob maupun akibat cuaca ekstrem, yakni dengan melakukan mitigasi," kata Kepala Bidang Darlogpal BPBD Demak Suprapto.
Sejumlah kawasan di Demak rawan banjir rob maupun akibat cuaca ekstrem, ungkap Suprapto, yakni berada di Sayung, Karangtengah, Dempet, Bonang, dan Wedung, sehingga perlu diantisipasi baik dalam pendistribusian dan penyimpanan surat suara hingga penyiapan TPS yang aman.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo mengatakan, menghadapi Pilkada 2024 pada 27 November mendatang, berbagai antisipasi dilakukan agar pelaksanaannya berlangsung aman dan lancar, dari mulai distribusi, transportasi, hingga penempatan TPS.
"Kita telah berkoordinasi dengan KPU untuk menyelaraskan lokasi TPS dengan lokasi rawan bencana agar diantisipasi sedini mungkin," ujar Aprilyanto.
Mengingat daerah Pekalongan rawan bencana banjir baik akibat rob maupun cuaca ekstrem, Apriliyanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sarana prasarana untuk mengantisipasi, di antaranya perahu karet, mobil hingga tenda darurat dan petugas khusus saat pelaksanaan pemungutan suara. "Kita akan antar-jemput pemilih menuju ke TPS jika terjadi banjir," imbuhnya.
Selain itu, dalam rangka memobilisasi pemilih saat banjir melanda, BPBD Kota Pekalongan juga berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan instansi terkait untuk melancarkan pelaksanaan pemungutan suara, karena diketahui sejumlah titik-titik rawan banjir tersebar di beberapa wilayah seperti Pekalongan Barat, Pekalongan Utara. dan Pekalongan Timur. (AS/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved