Berebut Ceruk Suara Mengambang di Timur Gunung Slamet

LILIK D ARMAWAN
10/11/2020 03:30
Berebut Ceruk Suara Mengambang di Timur Gunung Slamet
PERTARUNGAN DUA CALON: Baliho pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga dipasang di perempatan Jalan Mayjen Songkono,(MI/LILIEK DHARMAWAN)

PERTARUNGAN pilkada di Purbalingga, Jawa Tengah, berlangsung sengit. Kedua pasangan calon sama-sama mengantongi dukungan dari partai berbasis nasionalis dan agamawi yang kuat sampai ke akar rumput.

Pasangan nomor urut 1 Muhammad Sulhan Fauzi-Zaini Makarim (Oji-Jeni) mendapat dukungan PKB, Gerindra, PPP, Demokrat, dan NasDem. Sebaliknya, petahana Dyah Hayuning Pratiwi yang berpasangan dengan Sudono (Tiwi-Dono) didukung PDIP, Golkar, PAN dan PKS, Hanura, PSI, serta Perindo.'

Pengamat politik dari Fisipol Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, melihat pertarungan akan berlangsung sengit hingga hari pencoblosan pada 9 Desember 2020. Kemenangan akan ditentukan suara yang belum bersikap.

Pemilih yang belum menentukan sikap memilih nomor 1 atau 2 tergolong sangat besar di daerah timur Gunung Slamet tersebut. “Saya melihat, floating mass cukup besar di Purbalingga. Kemungkinan masih ada pada kisaran 30% hingga 40%. Cukup besar. Mereka belum menentukan pilihan karena muak dengan pertarungaan politik Pemilu 2019,” cetusnya, Jumat (6/11).

Kekuatan kedua paslon tidaklah terlalu timpang. Oji-Jeni, meski sebagai pendatang baru dalam percaturan politik di Purbalingga, pasangan itu sudah bergerilya ke parpol sejak akhir 2019. Saat ini, mereka gencar melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat.

Kekuatan pasangan nomor urut 1 terletak pada langkah yang lebih tertata dan terkonsep. “Mereka juga kreatif. Mesin politiknya jalan. Kaum agamawi mendekati kelompoknya, demikian juga nasionalis. Langkah paslon nomor urut 1 ini cukup taktis dan strategis,” terang Indaru.

Pasangan Oji-Jeni juga dinilai berhasil membangun militansi pendukung melalui tim media sosial. Mereka masuk ke kalangan nahdiyin bersama PKB dan PPP, sedangkan kaum nasionalis digarap Gerindra, Demokrat, dan NasDem. Pesona Oji-Jeni sudah terlihat di masyarakat dengan munculnya gerakan masyarakat
mengatasnamakan Relawan Banteng Membara.

Lawannya, paslon nomor 2, Tiwi-Dono punya kekuatan pada struktural dan jaringan. Purbalingga merupakan basis PDIP. Dukungan Golkar, PAN, dan PKS, membuat jaringan pasangan ini semakin kuat.

Faktor lain yang tidak bisa dianggap remeh ialah jejaring mantan Bupati Purbalingga, Triyono Budi Sasongko, yang merupakan ayah dari Dyah Hayuning Pratiwi. Menurut Indaru, jejaring Triyono masih kuat karena terus dijaga saat menjabat bupati selama dua periode.

Strategi paslon


Kunci kemenangan akan ditentukan strategi kampanye tiap-tiap calon dalam merebut suara mengambang. Pasangan nomor urut 1 Oji-Jeni dalam menyampaikan visi-misinya tetap memaksimalkan roadshow dengan pembatasan peserta sebagaimana aturan KPU.

“Kami juga gencar melakukan kampanye melalui virtual box, media sosial, dan gerakan-gerakan yang dibangun masyarakat Purbalingga. Saya dan Kang Zaini melihat secara nyata bahwa saat ini masyarakat Purbalingga sudah terbangun kesadaran akan gerakan perubahan yang kami bawa,” tutur Jeni.

Ia berpedoman bahwa membangun sebuah daerah membutuhkan kolaborasi yang nyata antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, paslon nomor urut 2 tengah membangun kolaborasi sebagai jawaban atas keinginan masyarakat akan perubahan untuk Purbalingga yang semakin maju dan sejahtera.

“Kepada masyarakat Purbalingga, saya mengajak semua calon pemilih untuk mencoblos nomor urut 1. Pasangan nomor urut 1 memiliki gagasan yang baik dan nyata untuk Purbalingga lebih maju dan sejahtera. Ada 33 janji kerja serta program-program yang kami prioritaskan untuk menjawab keresahan dan permasalahan yang ada di Purbalingga,” imbuhnya.

Secara terpisah, Tiwi mengungkapkan pihaknya taat terhadap aturan KPU dalam berkampanye pada masa pandemi. “Aturannya sudah jelas. Saya dan Pak Dono mengacu pada aturan KPU. Jika melakukan kampanye tatap muka, harus sesuai dengan aturan. Selain tatap muka, kami juga menggelar kampanye virtual dengan menggunakan daya dukung medsos dan multimedia,” tuturnya.

Tiwi mengungkapkan dirinya bertekad melanjutkan pembangunan sesuai dengan visi pemkab, yakni Purbalingga mandiri dan berdaya saing menuju masyarakat sejahtera dan berakhlak mulia.

Paslon 2 mengemas visi dan misi dalam Sapta Cita Tiwi-Dono. Garis besarnya ialah penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, efektif, inovatif, bersih, akuntabel, dan demokratis sehingga mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga mendorong kehidupan yang religius serta mengembangkan paham kebangsaan dalam bingkai NKRI. Selanjutnya ialah mengupayakan kecukupan kebutuhan pokok masyarakat, terutama pangan dan papan yang layak.

“Tak kalah penting adalah peningkatan SDM, mempercepat pertumbuhan ekonomi, peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi rakyat. Selain itu, meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan serta peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana wilayah,” tambah Tiwi. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya