Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 10 jurnalis dari Indonesia bersiap mengikuti acara test drive mobil Citroën yang menjadi salah satu rangkaian acara Citroën Media Paris Trip di hari ketiga, Rabu (19/7). Pihak Stellantis selaku principal Citroën di Prancis telah menyediakan 8 unit mobil beragam model, masing-masing 2 unit mobil listrik ë-C4 (hatchback), 1 unit ë-C4 X, 2 unit C5 Aircross, 1 unit C5 Aircross PHEV dan 2 unit C5 X PHEV.
Rute yang ditempuh sangat menantang dari Paris menuju Evreux, sekitar 150 km ke arah Barat dari Ibu Kota Prancis tersebut. Kondisi langit sepanjang perjalanan kadang cerah, dan cenderung berawan. Meskipun masih musim panas, suhu udara masih terasa sejuk dan kering.
Media Indonesia mendapat kesempatan pertama sebagai penumpang di Citroën C5 Aircross PHEV Shine yang menjanjikan limpahan tenaga sebesar 225 hp, dengan ë-EAT 8. Setelah itu kami bertukar mobil dengan Citroën ë-C4 Shine Pack berkekuatan 100 kW atau setara 136 hp dari baterai 50 kWh yang tidak asing lagi di Indonesia. Hanya posisi roda kemudinya saja berada di sebelah kiri. Daya jelajahnya diklaim mampu mencapai 352 km sekali charge.
Baca juga: Mengemudikan Citroen Oli Satu-Satunya di Dunia Langsung di Markas Stellantis
Berikutnya, kami berpindah ke mobil Citroën C5 X Hybrid Shine Pack dengan ë-EAT 8 berkekuatan 225 hp. Saat memasuki kabinnya, terasa duduk di bangku sebuah sportscar... ceper.
Mobil berikut yang kami rasakan adalah New Citroën ë-C4 X bertenaga listrik murni 100 kW atau setara 136 hp dengan baterai 50 kWh. Mobil listrik murni ini diklaim memiliki daya jelajah hingga 360 km. Model ini terlihat lebih menarik berkat gaya atap coupe-nya yang melandai ke belakang. Lengkap dengan panoramic roof.
Setelah itu, kami pindah mobil ke Citroën C5 Aircross SUV Pure Tech 130 S&S EAT8 Shine. Berbeda dengan C5 Aircross yang dijual di Indonesia, C5 Aircross yang kami kendarai dibekali mesin 1.2 liter turbo bertenaga 130 hp dengan torsi 230 Nm.
Baca juga: Berkeliling Kota Paris Mengendarai 'Karpet Ajaib' Citroen 2CV
Selama merasakan berbagai model yang tersedia, masing-masing memiliki sensasi yang berbeda. Ada sensasi akselerasi menggoda dari C5 Aircross PHEV dan C5 X PHEV, sensasi sportscar ala C5 X Hybrid. Tetapi dari semuanya, tidak pernah absen cita rasa berkendara 'karpet terbang' sebagaimana ciri khas hampir semua produk Citroën. Apapun kondisi permukaan jalannya mampu diserap dengan baik. Ajaibnya, meskipun suspensi terasa sangat lembut, kendaraan tidak limbung saat diajak bermanuver pada kecepatan tinggi.
Indahnya Pemandangan hingga Restoran Elit
Sepanjang perjalanan dari Paris ke Evreux, indera pengelihatan kami dimanjakan oleh beragam pemandangan indah. Mulai dari bangunan-bangunan khas Eropa yang memiliki arsitektur khas dan unik, jalan berlantai susunan batu yang umumnya sempit, lengkap dengan taman-taman mungilnya.
Lepas dari lingkungan perkotaan, kami disuguhi pemandangan hamparan ladang gandum yang sangat luas berwarna kuning kecoklatan usai dipanen. Ada juga perkebunan bunga matahari yang sebagian juga sudah dipanen.
Di sepanjang jalan, kami diharuskan untuk mematuhi limit kecepatan yang sering berubah-ubah. Di lingkungan perkotaan, kecepatan dibatasi hingga 30 km/jam. Terkadang naik hingga 40-50 km/jam. Sementara lepas dari lingkungan pemukiman, batas kecepatan yang diijinkan bisa mencaspai 70-80 km/jam.
Untungnya, semua model yang kami tunggangi memiliki instrumen panel yang secara aktual menghadirkan rambu tanda batas kecepatan. Jika kami melanggar atau melebihi batas kecepatan maka tanda rambu batas kecepatan di instrumen panel akan berkedip merah-hitam untuk memperingatkan pengemudi agar tidak melebihi batas aman.
Kami pun sempat singgah di sebuah restoran di Giverny sekitar 80 km dari titik keberangkatan kami dari Hotel Molitor, Paris. Restoran bernama Le Jardin Des Plumes memiliki bangunan terbuat dari separuh kayu bergaya Anglo-Norman tahun 1912. Lokasinya hanya beberapa langkah dari kediaman maestro lukis terkenal Prancis Claude Monet.
Baca juga: Menyusuri Lembaran Sejarah Panjang di Citroen Coservatoire Prancis
Berkat kelezatan menu-menu yang dihidangkannya, resto ini berhasil mendapat Michelin Star sebagai salah satu restoran yang direkomendasikan untuk disambangi.
Usai merecharge energi dengan rangkaian menu khas di Le Jardin Des Plumes, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju diler Citroën Evreux Automobile sekitar 50 km dari Giverny. Citroën Evreux Automobile merupakan diler pertama menampilkan logo baru Citroën di dunia, sekaligus merepresentasikan standar desain global diler baru yang lebih simple.
Logo yang sebelumnya berbentuk 'bumerang bertumpuk' dengan aksen chrome, kini berganti menjadi lingkaran memanjang berwarna hitam berhiaskan 'dua tanda panah ganda' serta tulisan dengan warna serupa.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Merek Otomotif Legendaris Citroen
Citroën Evreux Automobiles juga menjadi diler percontohan yang menjual line up mobil Citroën untuk pasar Eropa seperti Citroën Amy, ë-C4, Citroën ë-4X, Citroën C5 Aircross PHEV, dan Citroën C5X. Selain penjualan, juga terdapat fasilitas bengkel untuk servis serta perbaikan bodi dan cat.
Selain melayani penjualan dan perawatan hingga perbaikan mobil Citroën, pengunjung Citroën Evreux Automobiles juga dapat membeli berbagai merchandise resmi Citroën, mulai dari mobil model (diecast) berbagai skala, t-shirt, dan aneka aksesoris lainnya.
Masih dalam satu lokasi, terdapat diler DS yang merupakan merek satu grup dari Stellantis. Di sisi lainnya, tersedia divisi penjualan mobil-mobil bekas Spoticar yang masih menjadi bagian dari Stellantis.
Umumnya, mobil konsep dibuat hanya untuk menunjukkan bentuk nyata dari sebuah sketsa, tanpa perlu dapat berfungsi layaknya kendaraan seutuhnya. Beda dengan Citroën all-ë.
Dari sederet line up Wuling yang tampil di GIIAS, SUV kompak Wuling Alvez masih menjadi model yang punya daya tarik.
Media Indonesia merasakan betul perbedaannya ketika menguji kendaraan saat diajak zig-zag melewati deretan konus pada permukaan jalan basah dengan mode normal dan wet.
TAM memiliki total 14 model dalam GR lineup yang tersebar di berbagai segmen dan range harga mulai dari entry level hingga premium sports car.
Belakangan ini isu terkait lingkungan semakin menguat dan Bridgestone sebagai salah satu produsen ban global telah lama berkomitmen untuk isu ini.
DESAINER Indonesia Dian Pelangi akan menghadirkan koleksi busana terbarunya dengan menggunakan material kain wastra khas Palembang, Sumatera Selatan pada IN2MF di Paris
Keikutsertaan ini bukan hanya pencapaian besar bagi Jims Honey dalam memperluas jangkauan internasional, tapi juga bukti nyata kualitas dan kreativitas desainer Indonesia di panggung dunia.
Testimo by SB mewakili percampuran dialog antara fashion modest muslim dan couture sehingga dirinya bersemangat menunjukkan perspektif baru tersebut dengan dunia luar.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Di bawah keromantisan kota Paris rupanya terdapat jalur mencekam yang dipenuhi tengkorak manusia.
"Kami telah menginvestasikan 80 juta euro (sekitar Rp1,30 triliun) di stadion. Namun, itu bukan milik kami. Siapa yang akan setuju melakukan hal seperti itu?"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved