Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TOYOTA Indonesia mencatatkan rekor performa ekspor kendaraan sebanyak 297 ribu unit di sepanjang 2022 lalu atau naik secara signifikan sebesar 58% dibandingkan dengan kinerja ekspor pada 2021. Performa ekspor Toyota Indonesia telah memberikan kontribusi nyata sebesar 63% terhadap total ekspor Completely Build Up (CBU) ekspor nasional yang mencatatkan 473.602 unit.
Sebanyak 297 ribu unit kendaraan Toyota buatan anak bangsa, diterima dengan baik oleh konsumen mancanegara ke lebih dari 80 negara dan menjadi rekor tertinggi aktivitas pengiriman kendaraan Toyota ke pasar internasional sejak 1987 hingga 2022. Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirimkan 2,3 juta unit kendaraan ke berbagai negara tujuan ekspor, dan Toyota Fortuner menempati posisi sebagai kontributor ekspor terbesar hingga 578 ribu unit sejak pengiriman perdananya.
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengungkapkan, perjalanan pertumbuhan dan pencapaian ekspor industri otomotif nasional merupakan proses yang tidak dapat diraih secara singkat, namun membutuhkan kerja keras juga proses yang cukup panjang.
"Sejak tahun 1987, selama 35 tahun kami menginisiasi ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia buatan anak bangsa, dengan mengirimkan Kijang, hingga akhirnya berhasil mengirimkan 297 ribu unit kendaraan Toyota brand di sepanjang tahun 2022. Bahkan, Toyota Veloz yang baru kami ekspor di tahun lalu, menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit. Tahun ini, kami juga akan melakukan ekspansi negara tujuan ekspor ke Kawasan Afrika, sebagai salah satu strategi untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," papar Bob di Jakarta, Rabu (25/1).
Tentunya, lanjut Bob, pencapaian ini tidak dapat diraih tanpa adanya dukungan, insentif, serta kebijakan penuh dari Pemerintah. "Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global pun, Toyota Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor tahun 2023 akan naik sebesar 5%,” imbuh Bob.
Prospek 2023 dan Tantangan Baru di Era Elektrifikasi
Situasi perekonomian global 2023 yang diprediksi melambat menjadi tantangan bagi kinerja ekspor dalam negeri. Pemerintah pun terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk menjaga kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal ini selaras dengan upaya yang dilaksanakan oleh TMMIN tahun lalu yang berhasil membuka pasar ekspor kendaraan Toyota Indonesia ke Australia, dan akan menambah negara tujuan ekspor di kawasan Afrika tahun ini. Selain itu, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi menuju teknologi elektrifikasi.
“Peta jalan pengembangan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu mengurangi karbon untuk masa depan yang lebih hijau. Partisipasi aktif kami dalam mendukung target pemerintah untuk dekarbonisasi kami wujudkan melalui realisasi dan komitmen nyata dengan membangun ekosistem elektrifikasi yang meliputi eskalasi kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif, hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan permintaan pasar global,” tutup Bob. (S-4)
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin mengungkapkan kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa, PT Ceria Corp, merupakan sebuah pencapaian besar di Kabupaten Kolaka.
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara simbolis melepas ekspor bus perdana dari Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, ke Sri Lanka pada Rabu (2/7)
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved