Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertahankan Citra Jerman Porsche 'Ogah' Buat Mobil di Tiongkok

Mediaindonesia.com
17/2/2021 16:15
Pertahankan Citra Jerman Porsche 'Ogah' Buat Mobil di Tiongkok
Lini Produksi Porsche Taycan di pabrik Jerman.(Porsche AG via Carscoops)

KETIKA hampir semua pabrikan otomotif dunia membangun pabrik mereka di Tiongkok untuk memperluas pasar secara ekonomis, produsen mobil asal Jerman Porsche menegaskan pihaknya tidak berminat akan hal itu, meskipun Tiongkok merupakan pasar terbesarnya.

Tahun lalu, Porsche berhasil menjual 272.162 unit mobil dan sebanyak 88.968 unit-nya merupakan pesanan dari Tiongkok. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan penjualan Porsche di Eropa (80.892 unit) dan Amerika Serikat (57.294 unit).

Saat produsen mobil premium Jerman lainnya seperti Audi, Mercedes-Benz dan BMW memutuskan untuk memanfaatkan pertumbuhan penjualan di Tiongkok dengan memproduksinya secara lokal di Tiongkok, CEO Porsche Oliver Blume menegaskan dirinya tak tertarik untuk mengikuti langkah tersebut.

"Premium dan kualitas menjadi alasan mengapa tetap diproduksi dari Eropa untuk (pasar) Tiongkok," ungkap Blume kepada Financial Times beberapa waktu lalu.

Ini bukan pertama kalinya Porsche menyatakan pendapatnya soal memproduksi mobilnya di negeri Republik Rakyat Tiongkok. Blume juga menyatakan kepada media Tiongkok di awal 2019 bahwa itu tidak masuk akal bagi perusahaannya untuk memulai produksi secara lokal di negeri itu.

"Saat ini tidak masuk akal (untuk memindahkan produksi). Saya tidak tahu dalam 10 tahun (mendatang). Hal itu tergantung dari perkembangan volume dan juga peraturan di masing-masing negara," lanjutnya.

Blume juga menambahkan bahwa dengan terus membuat kendaraan Porsche baru di Jerman bisa mempertahankan harga yang lebih stabil. Ia juga mengakui bahwa hal ini membutuhkan penyerapan biaya produksi yang lebih tinggi demi mempertahankan citra 'Made in Germany'.

Padahal di lain sisi, produksi Cayenne sendiri dikerjakan di Slovakia. Mungkin setidaknya negara itu masih ada di wilayah Eropa sehingga citra Eropa-nya masih bisa tetap dipertahankan.

Namun beredar kabar yang bertentangan dengan pernyataan Blume. Kabar tersebut mengatakan bahwa perusahaan akan membuka pabrik perakitan di Malaysia, namun belum ada kejelasan apakah kabar tersebut bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya