Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Michelin Indonesia kembali mengadakan webinar yang merupakan bagian dari rangkaian kampanye keselamatan Michelin Safe Mobility 2020 #AmanBersamaMichelin #Bergerak Aman. Kampanye yang didukung Federasi Automobil International (FIA) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengusung tema Aman Berkendara atau Safe Driving pada sesi kedua.
Kegiatan yang digelar secara virtual pada Sabtu (28/11) ini kembali dipandu oleh aktris dan penghobi otomotif Poppy Sovia dengan narasumber Don Seco selaku Off road and Adventure Enthusias dan Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi.
Di acara ini Mochammad Fachrul Rozi mengingatkan peranan ban yang penting dalam keselamatan berkendara. "Bisa dikatakan ban adalah nyawa dari otomotif, yang menjadikannya komponen terpenting karena dari ratusan komponen pada suatu kendaraan, ban satu-satunya komponen yang bersentuhan dengan permukaan jalan. Karena itu keamanan berkendara sangat bergantung pada pilihan ban yang tepat dan berkualitas," paparnya.
Setiap kendaraan, menurut Fachrul Rozi, memiliki kebutuhan ban yang berbeda-beda. Secara umum terdapat tiga jenis ban. Pertama adalah Highway Terrain (HT) untuk berkendara di jalan raya atau jalan beraspal dengan karakter kembangan yang halus. Kedua, All Terrain (AT) untuk di permukaan jalan beraspal (on road) maupun jalan tanah/kasar (off road) dengan ciri khas kembangan lebih kasar.
Yang terakhir adalah jenis ban Mud Terrain (MT) untuk berkendara di jalanan kasar atau off road. Tapak ban jenis ini memiliki karakter khas karena berbentuk blok atau popular dengan istilah ban tahu. Jika ban jenis ini digunakan di jalanan beraspal, akan menimbulkan bunyi dengung yang sangat kuat.
Sementara penghobi off road dan adventure Don Seco mengungkapkan hal penting yang perlu diperhatikan dalam berkendara, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh. Yang pertama adalah memeriksa kondisi rute perjalanan sebelum memulai berkendara. Hal ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi, dan mematangkan persiapan saat berkendara.
“Kalau medan perjalanan tergolong sangat berat, saya pilih ban tipe Mud Terrain. Jika kondisi medan sedang atau tidak terlalu berat, yang digunakan ban jenis All Terrain. Tetapi untuk kebutuhan sehari-hari di dalam kota saya gunakan tipe ban Highway Terrain,” ujar Don Seco.
Memperhatikan keselamatan pengguna jalan yang lain seperti pesepeda atau pejalan kaki. “Mental dan kondisi kesehatan pengendara juga harus siap, sehat, dan stabil supaya fokus saat berkendara,” kata Don Seco.
Yang kedua adalah menjaga jarak saat berkendara. Hal ini sangat penting terlebih saat ingin mendahului kendaraan lain agar dapat mendahului dengan aman dan tertib.
Berikutnya adalah menggunakan perlengkapan berkendara yang benar. Misalnya menggunakan helm bagi pengendara motor, baik pengemudi maupun pembonceng. Sedangkan untuk pengguna mobil wajib menggunakan sabuk pengaman untuk mengurangi risiko fatal saat terjadi kecelakaan.
Selain itu, jangan lupa mengecek kondisi kendaraan secara berkala. Pemeriksaan dan perawatan kendaraan sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi kendaraan, apakah layak jalan atau sudah perlu penggantian komponen agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan selama digunakan. (S-4)
Dekan FPEB UPI, Prof Ratih Hurriyati, kemarin menjelaskan, webinar ini memiliki nilai strategis terutama dalam menjembatani dunia akademik dan dunia kerja.
Normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel akan memberikan beberapa dampak yang patut diperhatikan oleh Indonesia.
Negara berdaulat hanya bisa diakui jika memiliki pemerintahan yang berdaulat, memiliki wilayah, rakyat, dan mampu menjalin hubungan internasional dengan negara lain.
Indonesia memiliki daya tawar besar di antara negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Anak stunting selain fisik lebih pendek dari umurnya, juga kecerdasannya kurang berkembang dibanding dengan anak-anak normal yang tidak stunting.
Menurut dr. Johanes Casay Chandrawinata, MND, SpGK, mahasiswa harus membiasakan hidup produktif untuk menunjang prestasi belajar,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved