Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

IKM di Klaten Pasok Kebutuhan Produksi Mobil Toyota

Nurtjahyadi
23/3/2019 14:45
IKM di Klaten Pasok Kebutuhan Produksi Mobil Toyota
(Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho)

PEMERINTAH berupaya terus memperhatikan pengembangan Industri Kecil & Menengah (IKM) melalui Kementrian Perindustrian (Kemenperin) untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing IKM dalam industri otomotif. Untuk itu Kemenperin menggandeng Institut Otomotif Indonesia (IOI) sebagai inisiator program pengembangan IKM dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai pelaku industri yang memberikan bimbingan teknis dan dukungan penuh kepada IKM.

Buah kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan industri ini dituangkan dalam acara 'Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif', dimana unit IKM Koperasi Batur Jaya (KBJ) Ceper, Klaten, Jawa Tengah ini berhasil mengembangkan, memproduksi, dan mengirim produk cylinder sleeve yang digunakan oleh pemasok lokal tier 1 TMMIN yaitu PT TPR Indonesia.

Acara Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif ini dihadiri langsung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, & Elektronika) Harjanto, Presiden IOI I Made Dana Tangkas, Ketua KBJ Badrul Munir, serta perusahaan pemasok dan Manajemen TMMIN.

Dalam pengembangan IKM KBJ yang dimulai sejak 2016 itu TMMIN melakukan pembinaan sekaligus pendampingan yang difokuskan pada tiga hal penting, yaitu: Penguatan fondasi struktur industri, pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter industri, dan Pengawasan Kualitas.

Menurut Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono, untuk membuat KBJ layak menjadi pemasok industri otomotif berstandar global dilakukan melalui proses yang sangat panjang selama dua tahun. Bagian yang paling sulit menurut Warih adalah membentuk karakter manusianya, terutama membangun kesadaran terhadap budaya dan keselamatan kerja.

"Pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat, rekonstruksi ulang dengan standardisasi Toyota, dan bantuan mesin produksi, membawa Koperasi Batur Jaya memenuhi persyaratan tinggi dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi, dan kontinuitas suplai. Proses yang tidak instan dan kerja keras yang konsisten ini menunjukkan semangat pantang menyerah dari IKM otomotif di Indonesia," ujar Warih di Ceper, Klaten, Jawa Tengah, akhir pekan ini.

Baca juga: IKM Harus Manfaatkan Teknologi Agar Punya Daya Saing

Untuk itu dilakukan pemberian pemahaman ilmu & budaya industri berupa penanaman nilai 5R (Rajin, Rawat, Rapi, Resik, Ringkas), kemampuan dasar manufaktur, kedisiplinan, keamanan proses kerja, dasar-dasar produksi, metode casting, dan pengawasan kualitas yang ketat di semua produk. Tiga tahun kemudian tepatnya di awal Januari 2019 ini akhirnya produk IKM KBJ berhasil memenuhi standar kualitas dan masuk sebagai rantai suplai Toyota. Sebanyak 200 cylinder sleeve per bulan dari IKM Koperasi Batur Jaya akan dipasok ke supplier tier 1 TMMIN yaitu PT TPR Indonesia.

Cylinder sleeve merupakan bagian dari peralatan/tools yang berfungsi untuk 'memoles' agar permukaan luar piston ring lebih halus dan pas terhadap dinding silinder yang memungkinkan piston bergerak turun-naik dengan lancar tanpa menggores permukaan dinding silinder, sekaligus mencegah kebocoran kompresi.

Selain berkonsentrasi pada pendampingan terhadap KBJ, TMMIN juga memberikan bantuan lima mesin produksi berupa mesin Spectrometer, Core Making, Moulding, Small NC Milling, dan Small Milling kepada KBJ. Sedangkan untuk mendukung sektor pendidikan di wilayah yang menjadi 'cluster' pengecoran logam itu TMMIN juga menghibahkan alat bantu praktikum pendidikan kepada SMK 1 Batur Jaya Ceper berupa 1 unit mobil dan 1 unit engine.

Kerjasama pemerintah,  pelaku industri dan stakeholder yang memberikan kepercayaan penuh kepada IKM untuk meningkatkan kapabilitas mereka dalam menghasilkan produk berkualitas global diharapkan dapat menghasilkan SDM yang mapan, teknologi mesin dan peralatan, teknis produksi, serta ketersediaan bahan baku yang bisa dipasarkan secara global. (cdx)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya