Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUSTAINABLE accounting atau akuntansi berkelanjutan semakin sering menjadi perbincangan di kalangan profesional keuangan, akademisi, dan pemangku kepentingan global. Hal ini bukan tanpa alasan, karena praktik akuntansi konvensional yang hanya berfokus pada kinerja keuangan sering kali mengabaikan dampak lingkungan dan sosial.
Dalam era di mana krisis iklim, kesenjangan sosial, dan degradasi lingkungan semakin mengkhawatirkan, urgensi akuntansi berkelanjutan menjadi jelas. Sustainable accounting memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan melaporkan dampak non-keuangan, seperti emisi karbon dan penggunaan sumber daya alam. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil tanggung jawab lebih besar terhadap keberlanjutan, yang bukan hanya berdampak positif pada reputasi mereka, tetapi juga menjawab tuntutan regulasi dan ekspektasi konsumen yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan.
Urgensi sustainable accounting terkait dengan peluang strategis, perusahaan yang mengadopsinya cenderung lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan regulasi global, yang bergerak menuju ekonomi hijau. Oleh karena itu, implementasi sustainable accounting tidak hanya menjadi kebutuhan, melainkan langkah strategis yang harus segera diambil untuk menjaga relevansi dan keberlanjutan bisnis.
Baca juga : Apakah yang Dimaksud dengan Saldo? Berikut Penjelasannya
Bertolak belakang dengan urgensi akuntansi berkelanjutan di era modern ini, pengetahuan terkait konsep tersebut di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan di dalam riset eksperimen terkait Green Finance Policy dan Green Accounting, dengan melibatkan 100 mahasiswa sebagai sampel, hanya 10% yang sudah memiliki pemahaman tentang akuntansi berkelanjutan.
Angka ini menunjukkan, bahwa sebagian besar mahasiswa yang merupakan calon tenaga kerja dan pemimpin masa depan di berbagai sektor masih belum memahami pentingnya akuntansi yang mencakup aspek lingkungan dan sosial, selain aspek keuangan. Rendahnya pengetahuan ini, bisa berdampak pada lambatnya adopsi praktik berkelanjutan di perusahaan-perusahaan, yang pada akhirnya berpotensi memperlambat upaya menuju ekonomi hijau dan Indonesia Emas 2045.
Sebagai negara yang dihadapkan pada tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, pemahaman yang lebih luas tentang akuntansi berkelanjutan sangat diperlukan, agar sektor ekonomi dan bisnis Indonesia mampu beradaptasi dengan tuntutan global yang semakin menekankan pentingnya keberlanjutan.
Baca juga : Kemenkeu Paparkan Ketahanan Keuangan di Edukasi Publik SW Indonesia
Selain itu, akuntansi berkelanjutan di Indonesia kini bukan sekadar urusan laporan keuangan, melainkan tanggung jawab moral untuk masa depan bangsa. Di tengah derasnya arus global yang semakin menekankan pentingya keberlanjutan, sektor ekonomi dan bisnis Indonesia menjadi sasaran yang harus siap beradaptasi dengan standar baru yang tidak hanya diukur dengan profit, tetapi dampak sosial dan lingkungan.
Akuntansi keberlanjutan memastikan bahwa aktivitas bisnis tidak hanya melihat keuntungan bagi perusahaan, tetapi arah akuntansi keberlanjutan ditujukan untuk pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan mengimplementasikan, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan global, mampu bersaing, sekaligus tonggak pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Hal ini tidak bisa berjalan tanpa adanya sinergi. Perusahaan dan pelaku bisnis memegang peran utama dalam mengintegrasikan praktik keberlanjutan ke dalam laporan keuangan mereka. Namun, hal yang penting pemerintah harus mensupport melalui regulasi dan kebijakan yang mendorong transparansi serta akuntabilitas terkait aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Di sisi lain, akuntan dan auditor sebagai pihak yang berkompeten memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa laporan tersebut sesuai dengan standar internasional, dan mencerminkan dampak yang sebenarnya. Sinergi ini diperkuat oleh peran investor dan lembaga keuangan yang semakin mempertimbangkan keberlanjutan dalam keputusan investasi dan pendanaan.
Selain itu, masyarakat dan konsumen berperan dalam mendorong perubahan dengan memilih produk dan layanan yang lebih etis dan ramah lingkungan. Dengan kerja sama yang harmonis antara semua pihak, akuntansi berkelanjutan dapat berfungsi sebagai pilar penting dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih tangguh menuju Indonesia Emas 2045.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
DALAM kondisi ekonomi yang terus berubah dan tidak menentu, semakin banyak milenial Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangannya.
Di tengah ekonomi dan pasar yang penuh ketidakpastian serta tren keuangan yang dinamis, menyusun strategi finansial menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved