Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antara Superbike, WADA dan Wisata Halal

Eko Suprihatno, Wartawan Media Indonesia
20/11/2021 11:47
Antara Superbike, WADA dan Wisata Halal
(MI/RM ZEN)

SULIT dibantah pekan ini mata dunia akan mengarah ke Indonesia, khususnya ke sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, sejak 19-21 November 2021 sejumlah pembalap dunia akan beradu peruntungan di sirkuit tersebut. 

Setidaknya, Mandalika akan jadi saksi sejarah gelar juara World Superbike (WSBK) 2021 menjadi milik pemimpin klasemen Toprak Razgatlioglu (PATA Yamaha) atau peringkat dua Jonathan Rea (Kawasaki Racing). Cuma mereka berdua sajalah yang punya peluang meraih mahkota tersebut. Perbedaan 30 poin (Razgatlioglu 531 dan Rea 501) tak otomatis membuat juara, mengingat di WSBK Mandalika akan menggelar dua balapan (race 1 dan race 2) serta satu superpole race sepanjang 10 lap.

Terlepas dari perebutan juara dunia dan (beruntung) Indonesia menjadi tempat pamungkas karena merupakan seri 13 atau terakhir WSBK 2021, keberadaan Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok merupakan prestasi tersendiri. Selama ini balapan motor di sirkuit lebih sering digelar di Sentul, Jawa Barat.

Menjadi tuan rumah WSBK bukan pertama kali bagi Indonesia. Aspal sirkuit Sentul pernah menjadi saksi kehebatan pembalap-pembalap dunia pada 1994, 1995, 1996 dan 1997. Bahkan untuk MotoGP pun sempat hadir di sini pada 1996 dan 1997. Artinya, kita harus menunggu 24 tahun untuk mendengarkan kembali raungan gahar motor-motor keren di sirkuit. 

Sirkuit yang dibangun di atas lahan seluas 1.035,67 hektare ini menghabiskan anggaran Rp1,1 triliun, dan sudah masuk kalender seri 2 MotoGP 2022 yang bakal dihelat 20 Maret tahun depan. Para pembalap nanti akan melahap 17 tikungan sepanjang 4,3 kilometer. Setidaknya ada lebih 50 ribu tempat duduk dan bisa menampung 138 ribu di tribun berdiri.

Pemerintah pun menetapkan Mandalika berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). ITDC merupakan bagian dari InJourney (sebuah holding BUMN pariwisata).

Sebagai tuan rumah tentu kita berharap ada putra bangsa yang tampil trengginas. Beruntunglah Galang Hendra Pratama dari tim Ten Kate Racing Yamaha bisa merasakan atmosfer home race ini di ajang World Supersport. Memang, dia tak akan bersaing dengan Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea, karena supersport (WSSP) adalah balapan pendukung bagi superbike (WSBK). 

Doping
Hanya saja, seandainya Galang bisa naik podium tertinggi nanti, hendaknya jangan patah arang ketika melihat bendera Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang dikibarkan. Sanksi World Anti Doping Agency (WADA) masih berlaku untuk Indonesia. Bendera merah putih memang belum bisa dikibarkan, tapi Indonesia Raya boleh dikumandangkan. Pil pahit ini dirasakan tim Piala Thomas Indonesia saat berlaga di di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10). WADA sebelumnya menegaskan bendera merah putih tidak bisa berkibar di Mandalika kendati ajang itu tetap bisa dilaksanakan. 

Melihat sirkuit Mandalika bisa hadir di Lombok, sejujurnya merupakan kejutan luar biasa. Dalam bayangan saya pasti akan banyak orang bule yang nota bene punya budaya berbeda dengan mayoritas warga lokal. Sempat terpikir, apakah konsep wisata halal bakal mengganggu perhelatan kelas dunia ini? Terlebih Lombok pernah menyabet penghargaan di ajang World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 dalam kategori World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination.

Pengamat pariwisata Taufan Rahmadi menjelaskan wisata halal merupakan gaya hidup. Konteks wisata halal adalah layanan pilihan tergantung opsi wisatawan, apakah ingin menggunakan layanan tersebut atau tidak. "Jadi tidak ada paksaan. Wisata halal itu tidak ada pemaksaan untuk memberlakukannya dan tidak membunuh wisata konvensional yang sudah ada," kata Taufan seperti dikutip dari Liputan6.com, Rabu (27/10).

Tentu saja sukses akhir pekan nanti bukan cuma cerita indah bagi Lombok, tapi juga Indonesia. Dunia harus diberi kabar bahwa Indonesia bukan cuma punya Bali, tapi juga ada Lombok yang siap menerima kehadiran para penikmat wisata.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya