Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PAGI kemarin, sembari ngopi di teras rumah ditemani beberapa potong tempe goreng, saya membaca berita mengenai sejumah negara yang terancam kekurangan beberapa bahan pokok, mulai kopi, tisu toilet, pakaian, hingga pasokan air bersih dan batu bara. Negara-negara itu antara lain, Tiongkok, Amerika Serikat, Brasil, India, serta Libanon.
Terus terang saya agak lega membaca berita tersebut karena Indonesia tidak disebut di dalamnya. Pada berita yang diunggah BBC, Selasa (19/10), itu disebutkan krisis air yang terjadi di Brasil dalam beberapa tahun terakhir dianggap sebagai salah satu penyebab panen kopi yang gagal tahun ini.
Dikombinasikan dengan salju dan siklus panen alami, kekeringan berkontribusi pada penurunan yang signifikan dalam produksi kopi di negara tersebut. Melonjaknya biaya pengiriman dan kekurangan kontainer, turut pula membebani para produsen kopi. Hal ini bakal berdampak pada harga kopi di kafe-kafe di seluruh dunia karena Brasil merupakan produsen dan pengekspor kopi terbesar.
Karena sebagian besar energi listrik negara itu berasal dari pembangkit listrik tenaga air dari bendungan, kekurangan air juga membawa dampak langsung pada pasokan energi Brasil. Menurut laporan Washington Post, otoritas negara itu telah meminta warganya untuk menghemat listrik.
Seperti halnya Brasil, krisis energi juga tengah menerpa Tiongkok. Negara yang paling melesat pertumbuhan ekonominya dalam satu dekade terakhir itu, mungkin bakal terancam kekurangan pasokan sejumlah kebutuhan pokok seperti kertas, makanan, tekstil, hingga chip komputer. Masalah utamanya berasal dari krisis listrik, yakni lebih dari 20 provinsi di negara itu mengalami pemadaman listrik. Lebih dari separuh listrik di Tiongkok berasal dari batu bara, yang harganya sedang melonjak di seluruh dunia.
Untuk diketahui, selain penghasil batu bara terbesar di dunia, negara yang dipimpin Xi Jinping itu merupakan konsumen terbesar salah satu jenis bahan bakar fosil tersebut dengan menyerap 53% produksi global.
Biaya ini tidak dapat dibebankan ke konsumen di ‘Negara Tirai Bambu’ itu karena batasan harga yang ketat sehingga perusahaan energi mengurangi produksi. Artinya, meskipun permintaan barang-barang Tiongkok melonjak, pabrik-pabrik diminta untuk mengurangi penggunaan energi atau tutup selama beberapa hari. Produksi batu bara, menurut Dr Michal Meidan dari Institut Studi Energi Oxford, juga dipengaruhi oleh pemeriksaan keamanan di tambang, aturan lingkungan yang lebih ketat, dan banjir yang terjadi baru-baru ini.
Apa yang terjadi di negara-negara tersebut, tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Di tengah perekonomian yang kian terhubung satu sama lain, berkurangnya pasokan sejumlah komoditas dari satu negara tentunya jadi peluang bagi negara lain. Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, misalnya, dapat memanfaatkan krisis yang terjadi di Brasil.
Sejauh ini, menurut data World Top Export, Indonesia menempati urutan ke-9 sebagai negara pengekspor kopi di dunia. Adapun lima negara tujuan utama ekspor kopi dari Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik, ialah Amerika Serikat, Italia, Malaysia, Mesir, dan Jepang.
Tantangannya tentu saja pada upaya meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi, apalagi negara produsen kopi lainnya, seperti Vietnam dan Kolombia tentu tidak akan tinggal diam. Pandemi covid-19 yang melanda dalam dua tahun terakhir, tentu juga menjadi tantangan lainnya karena telah memukul daya beli masyarakat, termasuk keinginan orang untuk pergi ke kedai kopi. Namun, seberat apa pun tantangannya, itu bisa disiasati dengan kreativitas dan inovasi. Asalkan, tentu saja, ada kemauan.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
GUBERNUR Sumsel Herman Deru melakukan penyalaan sambungan listrik untuk lima desa di Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (15/4) siang.
Penting sinergi dan kolaborasi guna mendukung cita-cita swasembada energi yang telah dicanangkan pemerintah. Ini membuka peluang usaha baru demi kemajuan sektor ketenagalistrikan.
Diharapkan agar peraturan presiden (perpres) yang mengatur tipping fee dan insinerator segera diterbitkan.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi melakukan menelepon mitranya dari Israel dan Iran pada Sabtu (14/6). Ia menjelaskan kepada keduanya bahwa Beijing mendukung Teheran.
DIPLOMAT tertinggi Tiongkok, Wang Yi, melakukan percakapan terpisah melalui sambungan telepon dengan menteri luar negeri Iran dan Israel pada di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara
RENCANA besar Israel seperti The Yinon Plan menunjukkan bahwa melemahnya negara-negara sekitar Israel, termasuk Iran, menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Negeri Zionis.
MUNCULNYA virus baru dengan nama HKU5-CoV-2. Virus corona baru itu ditemukan di Tiongkok. Kenali ciri-ciri virus HKU5-CoV-2 dan fakta-faktanya
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved