Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, agar merdeka dari birokratisasi. Dosen dan tenaga pengajar dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai. Konsep baru yang ditawarkan merupakan implementasi dari visi-misi Presiden Joko Widodo guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul. Kampus diharapkan mampu merencanakan pembelajaran yang lebih berkualitas sejalan dengan perubahan peraturan dari kementerian.
Dalam penerapan kampus merdeka, diharapkan mahasiswa diberi keleluasaan terutama dalam dua semester untuk belajar dan melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas, agar mahasiswa mampu bersosialisasi diri dengan lingkungan sehingga mahasiswa secara tidak langsung akan diajak untuk belajar cara hidup di lingkungan masyarakat. Dengan kalimat lain, mahasiswa dipersiapkan sedini mungkin agar tidak canggung saat terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.
Terobosan baru yang digulirkan Menteri Nadiem diharapkan adanya kebebasan dari mahasiswa untuk menentukan mata kuliah yang akan diikuti, walaupun mata kuliah tersebut berada pada program studi dan atau fakultas lain. Kebebasan yang diberikan tersebut diharapkan mampu dijabarkan mahasiswa dengan arahan dosen pembimbing akademiknya, dengan harapan nantinya mereka memiliki keterampilan tertentu sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja. Dari program yang dikembangkan, diharapkan akan lahir calon pemimpin berkualitas dari lulusan kampus yang memiliki kebebasan dan mampu mengembangkan kreativitas serta inovasi yang lebih mumpuni.
Di era globalisasi yang sangat kompetitif, para lulusan dituntut untuk menguasai beragam keahlian serta ilmu pengetahuan yang nantinya dapat mendukung mereka di dunia kerja. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, menuntut semua pihak mampu beradaptasi dan memiliki keahlian tertentu yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dunia kerja saat ini berpacu mengoptimalkan produktivitas agar mampu bersaing serta berkembang. Untuk itu, dukungan SDM berkualitas merupakan suatu keharusan demi produksi optimal secara efektif dan efisien.
Kolaborasi
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, menjadikan dunia ini tidak lagi terbatasi jarak dan waktu. Untuk meningkatkan produktivitas yang optimal, dunia usaha khususnya dituntut mampu berkompetisi dengan berbagai produk sejenis yang masuk dari berbagai belahan dunia. Adalah suatu keharusan dunia usaha untuk berkolaborasi dalam berproduksi agar memperoleh hasil yang lebih murah serta efisien. Dengan kolaborasi perusahaan diharapkan akan lebih terfokus (spesialisasi) pada bidang utama yang sesuai keahlian yang dimiliki. Di era globalisasi, kolaborasi menjadi suatu keharusan agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Pada titik ini, kebutuhan untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai perusahaan perlu dikembangkan agar keselarasan program yang ditawarkan semakin tepat sasaran. Kerja sama dengan dunia usaha tidak hanya sebatas kerja praktik dan pengisian kebutuhan tenaga kerja, tetapi juga harus mampu menciptakan bersama road map/peta jalan untuk melaksanakan produksi jangka panjang kedua belah pihak. Perusahaan tidak perlu lagi membuat laboratorium sendiri serta merekrut para peneliti dengan biaya yang tinggi untuk keperluan berbagai riset, yang memang harus mereka lakukan agar mampu menghasilkan produk baru yang kompetitif dan disukai konsumen.
Kampus yang memiliki tenaga ahli berbagai disiplin ilmu serta lulusan dari universitas-universitas terkemuka perlu diberdayakan lebih optimal. Pemberdayaan dosen dengan cara pemberian ruang dalam mengaplikasikan keahlian sejalan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu melakukan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian untuk pengembangan ilmu pengetahuan ke depan sangat penting dilakukan sehingga keberadaan laboratorium yang mumpuni merupakan kebutuhan utama setiap kampus.
Apabila berbagai perusahaan besar mau berkolaborasi membangun laboratorium di kampus, tentu akan membuat perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif jika dibandingkan bila dibangun sendiri di area perusahaan. Mengelola sendiri laboratorium lebih besar biayanya jika dibandingkan bekerja sama dengan kampus. Hasil riset kolaborasi tersebut dapat dimanfaatkan kedua pihak, kampus dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan perusahaan memperoleh hasil yang akan diproduksikan serta dipasarkan kepada konsumen.
Untuk dapat merealisasikan kolaborasi yang sangat bermanfaat ini, diperlukan kebijakan pemerintah secara serius melalui kementerian terkait, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset dan Teknologi, Menteri BUMN, Menteri Tenaga Kerja, dan Menteri Perindustrian membuat keputusan bersama untuk mewajibkan perusahan besar khususnya, agar membangun laboratorium di kampus terdekat dari area kerja mereka. Dengan terlaksananya program mulia tersebut, tentu akan sangat bermanfaat bagi kampus dan perusahaan, tempat hasil dari riset tersebut dapat diaplikasikan langsung oleh perusahaan dan kampus memperoleh nilai tambahnya. Kerja sama tersebut sebagaimana yang telah dilaksanakan perusahaan elektronik Samsung dengan berbagai universitas di Korea.
Penguatan karakter
Kampus merdeka dibangun dengan memberi kesempatan yang luas dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi para lulusannya. Setiap perusahaan yang akan merekrut tenaga kerjanya, mereka selalu menilai karakter dan rekam jejak dari calon tenaga kerja seperti tingkat religiositas, kejujuran, sikap, serta komitmen sehingga pendidikan karakter merupakan materi yang sangat penting serta tidak boleh terlupakan dari kurikulum kampus merdeka.
Perilaku yang baik sebagai mana yang diperlihatkan terhadap kinerja dan komitmen masyarakat Jepang, negara maju yang memiliki produktivitas tinggi, merupakan contoh nyata bahwa pendidikan karakter sangat diperlukan dalam pendidikan. Masyarakat Indonesia yang telah terbina karakternya melalui pendidikan agama yang baik dan benar perlu dipertahankan serta ditingkatkan. Dengan tingginya nilai-nilai religi diharapkan etika moral yang bijak dan santun dapat diaplikasikan sejalan dengan adat serta kebiasaan orang Timur.
Kebebasan yang diprogramkan kampus merdeka diharapkan menjadi kenyataan dalam melaksanakan proses pendidikan yang berwawasan dan beretika sehingga kampus bisa melahirkan berbagai karya inovasi yang dapat menyumbang peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan ke depan. Pengembangan ilmu pengetahuan yang dilahirkan kampus hendaknya dapat memberi pencerahan kepada masyarakat untuk kebaikan bersama.
Kampus merdeka harus mampu mereduksi berbagai ilmu pengetahuan yang menjurus pada kerusakan dan menghancurkan tatanan kehidupan bangsa dan negara. Kebebasan yang diberikan bukan untuk melanggar kebebasan orang lain yang ingin hidup rukun dan damai. Semoga kebebasan yang diterapkan kampus merdeka dapat meningkatkan produktivitas untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara.
Bupati Bandung Dadang Supriatna, mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur atas pencapaian Pemkab Bandung meraih Opini WTP 8 kali berturut-turut.
Komitmen dan kinerja optimal sudah dilakukan oleh Pemkab Ciamis dalam mengelola keuangan daerah dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
Seleksi terbuka, merupakan amanah dari Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
TIDAK mudah menyelenggarakan pemerintahan daerah (pemda), di tengah pandemi covid-19.
PEMILU 2019 bertepatan dengan 20 tahun demokrasi di Indonesia yang secara prosedural dimulai pada Pemilu 1999.
Untuk menjadi pemenang, Jokowi harus memulai dengan menampilkan wajah kabinetnya yang membawa harapan perubahan secara bersamasama.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Pancasila dan khilafah tidak bisa hidup berdampingan di Indonesia. Salah satunya harus dikorbankan.
SOSOK Prof Yudian Wahyudi menjadi salah satu lulusan pesantren yang berhasil di dunia akademik. Dari Pesantren Termas di Pacitan, Jawa Timur.
Adapun pada pilkada 2007 dan 2012, partisipasi pemilih mencapai sekitar 65 persen. Sedangkan pilkada 2017 jumlahnya meningkat lebih dari 70%.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan radikalisme tidak boleh dibiarkan tumbuh di lingkungan kampus.
"Saya kira tahun ini dimungkinkan perguruan tinggi dibuka. Saya kira dengan cara terbatas, kapasitasnya terbatas, kemudian jamnya terbatas, kemudian mata kuliahnya terbatas," kata Ariza
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved