Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Kompetisi Catur Asia Kategori Pelajar

Dhika Kusuma Winata
28/8/2025 06:14
Indonesia Jadi Tuan Rumah Kompetisi Catur Asia Kategori Pelajar
Konferensi pers BPK Penabur Asian Zone 3.3 Schools Chess Competition 2025(Percasi)

Jakarta akan menjadi tuan rumah perhelatan catur bergengsi level pelajar BPK Penabur Asian Zone 3.3 Schools Chess Competition 2025 yang akan bergulir pada 28-30 Agustus di Penabur Intercultural School, Jakarta. Ajang itu mempertemukan para pecatur muda dari 10 negara yaitu Hong Kong, Jepang, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam, Mongolia, Malaysia, Rusia dan tuan rumah Indonesia.

Turnamen berskala Asia tersebut digelar untuk pengembangan pecatur muda di tingkat pelajar. Kompetisi akan mempertandingkan catur klasik dengan kategori kelompok umur KU-7, KU-9, KU-11, KU-13, KU-15, dan KU-17. Total pesertanya 251.

Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, menyebut turnamen level pelajar sangat strategis untuk melahirkan generasi baru pecatur Tanah Air nantinya. Dia mengapresiasi BPK Penabur yang turut berkontribusi dalam pembinaan atlet catur usia dini dan berharap dari kompetisi tersebut lahir generasi pecatur yang mampu bersaing di tingkat internasional.

"Peluang kita terbuka lebar karena yang bertanding ini anak-anak. Kalau masih muda itu masih tajam berbeda dengan orang tua. Banyak junior prestasinya bisa bagus. Kita sudah pernah juara Asia, juara Dunia di level junior," kata Utut dalam jumpa pers di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), Bekasi, Rabu (27/8).

Soal peserta dari Rusia, Utut menjelaskan catur menganut semboyan gens una sumus (kita adalah satu keluarga) sehingga jangan sampai atlet dari negara tersebut dikucilkan akibat berperang. Apalagi, imbuh Utut, Rusia merupakan gudangnya pecatur dunia.

"Akhir-akhir ini mereka relatif dikucilkan di mana-mana. Kita tidak melihat perangnya, kita melihat pertandingan catur. Mudah-mudahan mereka bisa segera berkiprah lagi karena apapun Rusia adalah gudang pecatur jadi kita juga bisa belajar dari mereka. Kita menerima mereka sebagai keluarga besar catur," ujar Utut.

Ketua Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi, menambahkan pemilihan catur klasik berbeda dengan kompetisi-kompetisi sebelumnya yang kerap mempertandingkan catur cepat. Menurut Adri, format catur klasik pada turnamen level Asia kali ini menjadi keseriusan Penabur untuk terus berkontribusi dalam pembinaan.

"Kalau dulu sistemnya cepat dan turnamen 2025 ini format standar sesuai FIDE dan Percasi. Jadi kami mulai serius memberikan kontribusi untuk catur ini," ucap Adri.

"Kami berharap momen turnamen ini bisa menggerakkan catur khususnya di kalangan pelajar di Indonesia dan Asia juga. Kami mau melatih pelajar-pelajar kita untuk memainkan pertandingan yang standar (klasik)," imbuhnya.

Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya, turut menyoroti antusiasme peserta yang datang dari berbagai negara. Eka melihat gairah luar biasa dari para peserta, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Peluang pemain kita juga besar karena mereka yang ikut ini kualifikasi dari kejuaraan nasional ditambah wild card Percasi. Saya rasa kita akan banyak mendulang emas," ungkap Eka.

Dalam kesempatan yang sama, PB Percasi turut melantik beberapa pengurus baru masa jabatan 2022-2026. Ada tiga sosok yang dilantik yakni Pandapotan Sinaga (Wakil Ketua Umum V Bidang Dana), Wiyanto Alamsyah (Wakil Ketua Umum VI Bidang Marketing), dan Merry Riana (Duta Catur Indonesia).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya