Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kalah di Wimbledon, Gauff Salahkan Peralihan Cepat dari Tanah Liat ke Rumput

Khoerun Nadif Rahmat
02/7/2025 14:46
Kalah di Wimbledon, Gauff Salahkan Peralihan Cepat dari Tanah Liat ke Rumput
Dayana Yastremska vs Coco Gauff.(Youtube Wimbledon)

COCO Gauff tak mampu menyembunyikan kekecewaannya usai tersingkir di babak pertama Wimbledon 2025. Dengan mata berkaca-kaca, petenis Amerika Serikat itu mengaku kesulitan beradaptasi dengan perubahan cepat dari lapangan tanah liat Roland Garros ke rumput All England Club.

Gauff, yang datang sebagai juara Prancis Terbuka, menyerah dua set langsung 6-7(3), 1-6 dari petenis Ukraina, Dayana Yastremska. Unggulan kedua itu terlihat kesulitan menemukan ritme servis dan pergerakannya di lapangan.

"Saya merasa mungkin butuh lebih banyak pertandingan di atas rumput. Ini seperti teka-teki yang belum saya pecahkan," ujar Gauff, dikutip dari Channel News Asia.

Gauff, yang sebelumnya juga tersingkir di babak pertama turnamen Berlin dan nyaris tanpa persiapan lain di lapangan rumput, mengatakan akan mempertimbangkan strategi berbeda ke depan. Ia menyebut kemungkinan akan tampil di turnamen pemanasan seperti Bad Homburg atau Eastbourne di masa mendatang.

"Peralihan dari tanah liat ke rumput memang sangat cepat. Saya pikir ke depan saya harus belajar apakah lebih baik berlatih lebih banyak atau ikut turnamen kecil dulu," katanya.

Petenis asal Florida itu menambahkan bahwa tekanan usai kemenangannya di Roland Garros membuat persiapannya menuju Wimbledon kurang maksimal.

"Saya merasa mental saya sedikit kewalahan dengan semua yang terjadi setelah Paris. Saya tidak punya cukup waktu untuk merayakan dan juga mempersiapkan diri lagi," ungkapnya.

Gauff mengaku frustrasi karena belum mampu tampil maksimal di Wimbledon, sebuah turnamen yang sangat ingin ia menangi di masa depan.

"Saya percaya bahwa jika bisa melakukan penyesuaian, saya bisa tampil baik di sini. Saya tidak ingin menyerah di lapangan rumput secepat ini dalam karier saya," tegasnya.

Namun, ia juga tidak lupa memberikan apresiasi kepada Yastremska yang tampil agresif dan penuh percaya diri sepanjang laga. Petenis Ukraina itu memang tampil meyakinkan setelah sebelumnya mencapai final di Nottingham dan perempat final di Eastbourne.

"Dayana bermain luar biasa. Saya sebenarnya merasa tidak bermain terlalu buruk di beberapa poin, tapi dia terus saja menghasilkan winner," ujar Gauff.

Kekalahan ini membuat Gauff mengikuti jejak rekan senegaranya, Jessica Pegula, yang juga tersingkir di babak pertama. Gauff pun mengakui bahwa kejutan di babak awal memang kerap terjadi di Wimbledon.

"Sejarahnya, Wimbledon memang sering menghadirkan banyak kejutan di babak pertama. Ini selalu jadi topik setiap tahun," tutupnya. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik