Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PESELANCAR ombak Indonesia Rio Waida menjadi runner up liga selancar dunia World Surfing League (WSL), Surf Abu Dhabi Pro, yang digelar di Hudayriyat Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (16/2).
Dalam laga final yang disiarkan langsung oleh WSL, Rio bersaing dengan peselancar Brasil peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Italo Ferreira, yang berperingkat lebih baik dari peselancar berdarah Indonesia-Jepang itu.
Rio membukukan dua nilai terbaiknya untuk ombak kiri dan ombak kanan dengan nilai 7,83 dan 6,67. Namun, total 14,50 poin yang dicatatkan Rio gagal mengungguli Ferreira yang menorehkan total nilai 17,27 untuk meraih gelar juara.
"Saya merasa senang dan sedih. Tentu saja saya sangat senang bisa masuk final, tetapi pada saat yang sama, sayangnya saya kalah. Saya senang dengan final, saya tidak puas, jadi saya akan pulang dan berusaha lebih keras untuk Portugal," kata Rio saat acara penerimaan trofi.
Berbeda dari lomba selancar ombak umumnya yang berlangsung di laut lepas ketika peselancar bebas mengambil ombak tanpa dibatasi, pada turnamen ini peselancar dijatah empat ombak, dua ombak kiri dan dua ombak kanan.
Hal itu membuat peselancar harus bermain sesempurna mungkin dalam melakukan manuver sulit tanpa jatuh untuk mendapatkan skor terbaik.
Rio memulai dengan baik, menunjukkan sejumlah teknik, termasuk masuk ke dalam rongga ombak atau barrel. Namun, ia kehilangan keseimbangan saat melakukan reverse dengan tergelincir jatuh saat melakukan putaran 360 derajat.
Kesalahan tersebut membuat Rio hanya mendapat nilai 6,17. Ia kemudian melanjutkan penampilannya untuk ombak kiri pertama. Kali ini ia berhasil melakukan reverse, juga dengan agresif melakukan transisi mulus dari satu teknik ke teknik lainnya.
Upaya itu berbuah manis dengan 7,83 poin untuk Rio.
Selanjutnya, Ferreira memulai usahanya dalam berburu gelar ke-10 di Championship Tour. Peselancar Brasil itu mencatatkan nilai 8,67 untuk ombak kanan pertama dan 8,60 ombak kiri pertama.
Total nilai 17,27 milik Ferreira memberi tekanan bagi Rio. Peselancar berusia 25 tahun itu memperbaiki nilainya untuk ombak kanan dengan 6,67 poin, namun hasil tersebut tidak cukup mengejar nilai lawannya yang juara dunia 2019 itu.
Ini kali kedua Rio lolos hingga final dalam Championship Tour, setelah menjadi runner up dalam WSL Fiji Pro, akhir Agustus lalu. (Ant/Z-1)
KOMPETISI selancar aerial Red Bull Airborne tahun ini diadakan di tiga negara yang berbeda.
EVENT sport tourism Bono Surfing 2019 pada 11-14 November di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau
Mereka akan mulai tampil pada hari pertama kualifikasi Olimpiade dan world surfing pro 2021 pada Minggu (30/5) pagi waktu San Salvador atau Minggu (30/5) malam waktu Indonesia.
Rio mendapat tiket tampil di Olimpiade setelah dua peselancar Jepang Shun Murakami dan Hiroto Ohhara harus berebut satu slot tersisa pada hari terakhir Kejuaraan Dunia Surfing di El Salvador.
Sejak tiba di Tokyo pada Minggu (18/7), Rio sudah mulai menjajal ombak di Pantai Tsurigasaki yang akan menjadi arena pertandingan cabang selancar ombak Olimpiade Tokyo.
Kedua orang tua Rio yang adalah peselancar yang sudah mengenalkan ombak sejak mereka memutuskan pindah ke Pulau Dewata saat Rio berumur 5 tahun.
Menurut catatan peringkat WSL, Selasa (18/2), Rio Waida mengumpulkan 9.130 poin dari dua turnamen CT yang telah dilakoninya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved