Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MEDALI emas di Olimpiade 2024 Paris memang urung dibawa pulang atlet panahan Indonesia, Diananda Choirunisa. Langkah srikandi asal Surabaya, Jawa Timur itu mesti terhenti di babak perempat final nomor individual recurve oleh atlet tuan rumah Prancis, Lisa Brabelin.
“Berkaca dari pertandingan-pertandingan saya, sebenarnya target saya emas. Tetapi ya tahu sendiri ya, mungkin Allah punya rencana lain,” ujarnya baru-baru ini.
“Sekarang pulang dahulu, istirahat dahulu, tetapi nanti akan masuk pelatnas untuk persiapan SEA Games,” tutur perempuan 27 tahun tersebut.
Baca juga : Kiprah Pemanah Indonesia Diananda Choirunisa Terhenti di Perempatfinal
Diananda menyebut Olimpiade Paris telah menambah pengalamannya dalam olahraga yang telah dia geluti semenjak kanak-kanak itu. Apalagi pada Olimpiade kedua yang diikutinya ini, dia berhasil mencatatkan peningkatan prestasi.
Diketahui, pada Olimpiade 2020 Tokyo, empat tahun silam, Diananda hanya mampu sampai babak 32 besar. Di Paris, dia berhasil ke babak perempat final alias 8 besar. Hasil ini tak luput dari persiapannya yang lebih matang dibandingkan saat Olimpiade di Tokyo.
“Di Olimpiade tahun ini persiapannya lebih matang. Karena memang untuk yang di Olimpiade Tokyo kemarin kita ikut try out cuma sedikit dan waktu itu pandemi covid-19, jadi tidak memungkinkan untuk ikut tryout,” terangnya.
Baca juga : Pemanah Indonesia Diananda Choirunisa Maju ke Perempat Final Olimpiade Paris
“Sedangkan dua tahun terakhir ini, kita selalu ikut di setiap World Cup. Jadi ya menambah jam terbang dan menambah percaya diri juga,” sambung Diananda.
Dirinya mengaku menikmati setiap momen pertandingan di Olimpiade Paris. Setiap pertandingan yang dilakoni tak terasa seperti pertandingan yang besar, membuatnya tidak gugup saat melesatkan anak-anak panah menuju sasaran.
“Jujur saja saya tidak terlalu nervous juga, beda jauh dengan saat di Olimpiade Tokyo,” kenang Diananda.
Karenanya putri atlet panahan Jawa Timur Ratih Widyanti ini menyatakan siap untuk berprestasi lebih baik mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dengan SEA Games 2025 Thailand menjadi ajang terdekatnya untuk membuktikan diri.
“Harapannya sapu bersih emas di SEA Games,” tegas Anis yang sempat mencatatkan 670 poin dari 12 set di Olimpiade Paris, skor terbaik di sepanjang kariernya. (Kemenpora/Z-6)
Bayu juga menegaskan dirinya siap bekerja sama erat dengan Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, untuk merumuskan langkah-langkah strategis menjelang SEA Games.
Piring terbang akan tampil di SEA Games 2025 sebagai demonstration game.
Cabang olahraga tarik tambang berpeluang besar menyumbang medali untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2025, meski waktu persiapan tinggal lima bulan.
Selain fokus ke SEA Games, Ayustina juga menargetkan tampil di Islamic Solidarity Games 2025.
SFL 2025 akan menampilkan 15 pertandingan, terdiri atas sembilan laga amatir dan enam laga dari petinju komunitas.
Rencana awal, Indonesia akan mengirim 1.548 atlet ke SEA Games 2025.
Panahan menjadi salah satu cabang olahraga prioritas pemerintah Indonesia.
Pemerintah akan terus mendukung olahraga potensial di ajang Olimpiade.
Perpani mendorong pengembangan SDM khususnya di bidang kepengawasan pertandingan.
Kompetisi ini mampu melahirkan calon atlet panahan yang kelak akan berlaga di panggung dunia.
Perpani mengaku masih menunggu penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kemenpora mendukung penuh panahan Indonesia untuk bisa meraih prestasi di level internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved