Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MARIA Natalia Londa harus menelan pil pahit di laga final lompat jauh Asian Games Hangzhou yang kontroversial dan mengecewakan pada Senin (2/10) malam.
Atlet berusia 32 tahun itu tidak mampu mengeluarkan performa terbaiknya menyusul sejumlah diskualifikasi dan keputusan juri yang memicu perdebatan di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium.
Berupaya memperbaiki upaya pertamanya sejauh 5,98 meter, Maria mendapati lompatan keduanya didiskualifikasi, kemudian ia mengajukan protes untuk lompatan ketiganya yang juga dianggap tidak sah karena posisi kakinya saat menumpu menjadi perhatian juri.
Baca juga: Tim Estafet 4x100 Meter Putra Indonesia Melaju ke Final Asian Games
Lompatan ketiga itu sangat menentukan bagi Maria karena hanya delapan besar dari 15 kontestan yang berlaga di final malam itu berhak mendapatkan tiga lompatan berikutnya untuk pertarungan medali.
Maria sendiri yakin upaya ketiganya merupakan lompatan terbaiknya malam itu dan berpeluang ke fase terakhir final meskipun ia realistis menghadapi lawan-lawan yang tangguh.
"Asian Games kali ini, kalau boleh saya bilang mengecewakan. Semua sudah terjadi, saya sudah berproses," kata Maria seusai perlombaan.
Baca juga: Zohri Sebut Lolos ke Semifinal karena Fokus Berlari Tanpa Cemaskan Saingan
"Ada sedikit gangguan di posisi lompatan ketiga. Lompatan saya dianulir fault padahal posisi kaki masih di papan tumpu, hanya pada saat melayang itu dianulir dianggap lewat, padahal posisi awalan saya menumpu tidak di sana, tidak kena sama sekali," lanjutnya.
Setelah berdebat cukup lama dengan panel juri, Maria diberi tiga lompatan terakhir untuk ikut fase terakhir final untuk perebutan medali.
Akan tetapi, keputusan juri di awal sudah kadung mengganggu ritme Maria dan lompatan berikutnya.
Meskipun Maria mampu mencatatkan lompatan terbaik 6,25 meter pada percobaan kelimanya. Namun, setelah peninjauan kembali, lompatan terbaiknya juga tiga lompatan terakhir pemegang enam medali emas SEA Games dari lompat jauh dan lompat jangkit itu tidak masuk hitungan dalam hasil resmi lomba yang dikeluarkan panitia.
Pada akhirnya, Maria finis di peringkat ke-10 dengan hanya catatan 5,98 meter yang dianggap sah oleh dewan juri.
Di tengah keputusan kontroversial itu, medali emas dibawa pulang wakil tuan rumah Xiong Shiqi dengan lompatan 6,73 meter. Ancy Sojan Edappilly merebut perak dengan 6,63 meter untuk India sedangkan Yue Nga Yan berhak atas medali perunggu untuk Hong Kong dengan catatan 6,50 meter.
"Saya pribadi di sini bukan hanya tentang mengikuti lomba, tapi kami ingin meraih prestasi terbaik," kata Maria yang pernah merasakan podium teratas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
"Kalau saya diberi kesempatan tiga kali dan lompatan ketiga dianulir atau tidak diakui, itu rugi buat saya."
"Walaupun memang prestasinya bukan (peringkat) satu, dua, tiga, tapi hal itu berpengaruh secara psikis dan evaluasi dari pelatih akan berbeda."
"Tapi apapun sudah selesai, terima kasih dukungannya. Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik dan medali tambahan untuk Indonesia," pungkasnya. (Ant/Z-1)
World Tour Finals adalah ajang terakhir tahun ini. Target yang dicanangkan PBSI tidak tercapai karena hanya mampu mencapai babak semifinal.
TIMNAS Indonesia U-24 akan meladeni kekuatan Uzbekistan di babak 16 besar Asian Games 2022. Indonesia melaju ke fase gugur dengan status peringkat tiga terbaik.
"Saya tidak ada pelatih, belajar otodidak dari usia lima tahun."
PENEMBAK Indonesia Muhammad Sejahtera Dwi Putra menyumbangkan medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia dalam Asian Games 2022, Senin (25/9).
Berikut adalah jadwal kontingen Indonesia di Asian Games 2022 yang berlangsung hari ini, Senin, 25 September 2023.
"Bismillah, saya melihat tidak ada grup yang mudah. Tetapi kita optimistis dan semakin semangat dalam menghadapi Asian Games nanti," kata pelatih tim Asian Games, Indra Sjafri
Pasangan Rehan/Lisa harus menelan kekalahan atas pasangan Chinese Taipei Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin dengan dua gim langsung 13-21 dan 20-22.
Di babak final, tim Indonesia akan bersaing dengan Thailand, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, dan Singapura.
Pemilihan yang dilakukan pada Rabu (27/9) itu dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
Kekalahan dari Taiwan membuat Indonesia harus menang dalam laga melawan Korea Utara di laga pamungkas penyisihan grup jika ingin melaju ke babak sistem gugur.
Ginting, yang akan bermain di dua nomor, beregu dan tunggal putra, menjadi salah satu pemain andalan Skuat Merah Putih untuk menambah pundi-pundi emas bagi kontingen Indonesia.
Atlet menembak asal Kota Depok, Jawa Barat, itu akan berkompetisi di nomor 50 meter rifle.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved