Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Aryna Sabalenka mengakui kekalahan di final AS Terbuka adalah kesalahan dirinya sendiri. Penampilannya diwarnai dengan berbagai kesalahan yang menjadi penyebab kekalahan tersebut.
Meskipun Sabalenka berhasil menguasai set pertama melawan remaja Amerika, Coco Gauff. Gauff kemudian mengandalkan kemampuannya dalam pertahanan yang brilian untuk membalikkan pertandingan dan memenangkannya dengan skor 2-6, 6-3, 6-2, menghalangi Sabalenka dari gelar Grand Slam keduanya tahun ini.
Sabalenka, yang berusia 25 tahun, mengakui bahwa penampilannya tidak memuaskan. "Dia bergerak dengan sangat baik dan bertahan dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada siapa pun. Jadi, saya selalu harus memainkan bola ekstra. Itu merupakan kombinasi dari semuanya, tetapi saya harus mengatakan bahwa ini lebih karena kesalahan dari diri saya sendiri hari ini," ungkap Sabalenka.
Baca juga: Gauff Berhasil Kalahkan Sabalenka di AS Terbuka
Sabalenka bahkan hampir dua kali lipat jumlah poin menang dibandingkan dengan Gauff, namun dia juga melakukan 46 kesalahan yang tidak terpaksa, terutama pada pukulan forehand-nya.
Gauff menjadi perempuan kedua sejak tahun 2000 yang berhasil memenangkan AS Terbuka setelah kalah dalam set pembuka.
Baca juga: Pendukung yang Meragukan Menjadi Sumber Motivasi Gauff Raih Grand Slam
Sabalenka menyadari bahwa dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kekalahan ini. Meskipun demikian, dia mencoba melihat sisi positifnya. Pada hari Senin, dia akan resmi menjadi petenis putri peringkat satu dunia, menggantikan Iga Swiatek di puncak tenis perempuan.
Sabalenka mengakhiri musim ini dengan konsistensi yang mengesankan, menjadi perempuan pertama sejak Serena Williams pada 2016 yang mencapai setidaknya semifinal di keempat turnamen Grand Slam dalam satu musim.
Meskipun kecewa dengan hasil ini, Sabalenka sangat bangga dengan pencapaiannya dan berharap bisa mempertahankan posisi nomor satu dunia hingga akhir tahun. (AFP/Z-3)
COCO Gauff tak mampu menyembunyikan kekecewaannya usai tersingkir di babak pertama Wimbledon 2025.
Dayana Yastremska menumbangkan Coco Gauff 7-6 (3) dan 6-1 dalam waktu 1 jam 19 menit di putaran pertama Wimbledon.
Aryna Sabalenka mengatakan sakit hati karena menunjukan permainan tenis yang sangat buruk, usai kalah dari Coco Gauff di Prancis Terbuka.
Coco Gauff berhasil menang Prancis Terbuka setelah mengalahkaan peringkat satu dunia Aryna Sabalenka di final.
Laga final Prancis Terbuka antara Aryna Sabalenka dan Coco Gauff merupakan pertemuan pertama antara petenis nomor satu dan dunia di Roland Garros sejak 2013.
Coco Gauff kini menjadi petenis termuda keempat di era Open yang berhasil mencapai perempat final Prancis Terbuka sebanyak lima kali berturut-turut.
VENUS Williams menandai kembalinya ke ajang tunggal profesional dengan kemenangan meyakinkan atas kompatriotnya, Peyton Stearns, 6-3, 6-4 dalam laga pembuka DC Terbuka.
Petenis peringkat teratas dunia Aryna Sabalenka akan memuncaki undian saat ia mengincar kemenangan kedua berturut-turut di AS Terbuka.
JUARA AS Terbuka Aryna Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia menggusur Iga Swiatek yang sebelumnya menempati posisi puncak.
Tahun ini, Coco Gauff belum mencapai final lagi setelah mempertahankan gelarnya di Auckland, Januari lalu.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Kemenangan Jannik Sinner di AS Terbuka terjadi 19 hari setelah dia dinyatakan tidak bersalah meski dua kali dinyatakan positif zat terlarang dalam tubuhnya, Maret lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved