Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sabalenka Salahkan Diri Sendiri atas Kekalahan di AS Terbuka

Thalatie K Yani
10/9/2023 08:20
Sabalenka Salahkan Diri Sendiri atas Kekalahan di AS Terbuka
Sabalenka hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kekelahannya melawan Coco Gauff di AS Terbuka.(AFP)

Aryna Sabalenka mengakui kekalahan di final AS Terbuka adalah kesalahan dirinya sendiri. Penampilannya diwarnai dengan berbagai kesalahan yang menjadi penyebab kekalahan tersebut.

Meskipun Sabalenka berhasil menguasai set pertama melawan remaja Amerika, Coco Gauff. Gauff kemudian mengandalkan kemampuannya dalam pertahanan yang brilian untuk membalikkan pertandingan dan memenangkannya dengan skor 2-6, 6-3, 6-2, menghalangi Sabalenka dari gelar Grand Slam keduanya tahun ini.

Sabalenka, yang berusia 25 tahun, mengakui bahwa penampilannya tidak memuaskan.  "Dia bergerak dengan sangat baik dan bertahan dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada siapa pun. Jadi, saya selalu harus memainkan bola ekstra. Itu merupakan kombinasi dari semuanya, tetapi saya harus mengatakan bahwa ini lebih karena kesalahan dari diri saya sendiri hari ini," ungkap Sabalenka.

Baca juga: Gauff Berhasil Kalahkan Sabalenka di AS Terbuka

Sabalenka bahkan hampir dua kali lipat jumlah poin menang dibandingkan dengan Gauff, namun dia juga melakukan 46 kesalahan yang tidak terpaksa, terutama pada pukulan forehand-nya.

Gauff menjadi perempuan kedua sejak tahun 2000 yang berhasil memenangkan AS Terbuka setelah kalah dalam set pembuka.

Baca juga: Pendukung yang Meragukan Menjadi Sumber Motivasi Gauff Raih Grand Slam

Sabalenka menyadari bahwa dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kekalahan ini. Meskipun demikian, dia mencoba melihat sisi positifnya. Pada hari Senin, dia akan resmi menjadi petenis putri peringkat satu dunia, menggantikan Iga Swiatek di puncak tenis perempuan.

Sabalenka mengakhiri musim ini dengan konsistensi yang mengesankan, menjadi perempuan pertama sejak Serena Williams pada 2016 yang mencapai setidaknya semifinal di keempat turnamen Grand Slam dalam satu musim.

Meskipun kecewa dengan hasil ini, Sabalenka sangat bangga dengan pencapaiannya dan berharap bisa mempertahankan posisi nomor satu dunia hingga akhir tahun. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya