Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KOMPETISI Proliga yang di fase final four mulai menerapkan teknologi video challenge. Targetnya pada musim depan, konsep video challenge bisa dipakai sejak babak penyisihan.
Direktur Proliga Hanny Surkatty menyebut penerapan video challenge berdampak positif. Dalam hal ini, untuk menghadirkan pertandingan yang lebih fair.
Baca juga: Bandung Bjb Rebut Kemenangan Pertama di Final Four
"Waktu di Gresik bisa berhasil dengan baik secara teknis. Tim sudah bisa mengadaptasi video challenge. Mudah-mudahan tahun depan mulai dari babak penyisihan, kita sudah mulai pakai," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (1/3).
Proliga mulai memperkenalkan video challenge di babak empat besar musim ini. Dengan peralatan dan operasional yang dibantu Konfederasi Bola Voli Asia (AVC).
Baca juga: Proliga akan Gunakan Video Challenge Dimulai pada Babak Empat Besar
Hanny mengungkapkan personel lokal di mendapat pelatihan, agar musim depan penerapan sepenuhnya oleh wasit PBVSI. Menurutnya, pengoperasian video challenge tidak terlampau susah.
Pasalnya, sudah tersedia dari sisi perangkat lunak, hingga puluhan kamera untuk merekam pertandingan. "Sekarang ini sedang di-training sambil kompetisi. Video challenge hanya sebagai alat, yang menentukan tetap wasit," pungkas Hanny.(OL-11)
Bagi sang perupa itu merupakan upayanya memanfaatkan sesuatu yang terlihat remeh, seperti ranting pohon, kemudian diubah menjadi karya seni yang indah dan bernilai
Pertamina Patra Niaga menggelar Bright Gas Cooking Competition (BGCC) 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dunia esports dan industri keamanan siber Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi strategis.
Tahun ini, Le Grand Chef 2025 mengangkat tema Bring Eat On, sebuah ajakan untuk menjadikan memasak sebagai proses mengenal dan mengekspresikan diri.
The Golden Rose International Championship adalah salah satu kejuaraan dancesport tahunan paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
KESEMPATAN besar terbuka bagi tim bola voli putri Indonesia U-21 yang akan tampil di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025. T
Megawati Hangestri dan timnas bola voli Indonesia akan berjuang di ajang SEA V League 2025 putaran pertama mulai 1 Agustus mendatang.
Indonesia mengunci gelar ketiga di ajang SEA V League sekaligus menyaingi Thailand sebagai negara tersukses di turnamen voli antarnegara se-Asia Tenggara itu.
Kejuaraan di kelompok U-18 putra ini diikuti 21 klub yang bertanding sejak 5 Juli 2025 setiap akhir pekan di GOR Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Megawati Hangestri, yang sebelumnya absen dari AVC Nations Cup 2025 karena akan melangsungkan pernikahan, kini telah dipastikan akan kembali memperkuat timnas Indonesia.
Atlet bola voli putri Yolla Yuliana menyebut pengunduran dirinya dari timnas Indonesia adalah bentuk dukungan terhadap proses regenerasi pemain muda Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved