KOMPETISI Proliga yang di fase final four mulai menerapkan teknologi video challenge. Targetnya pada musim depan, konsep video challenge bisa dipakai sejak babak penyisihan.
Direktur Proliga Hanny Surkatty menyebut penerapan video challenge berdampak positif. Dalam hal ini, untuk menghadirkan pertandingan yang lebih fair.
Baca juga: Bandung Bjb Rebut Kemenangan Pertama di Final Four
"Waktu di Gresik bisa berhasil dengan baik secara teknis. Tim sudah bisa mengadaptasi video challenge. Mudah-mudahan tahun depan mulai dari babak penyisihan, kita sudah mulai pakai," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (1/3).
Proliga mulai memperkenalkan video challenge di babak empat besar musim ini. Dengan peralatan dan operasional yang dibantu Konfederasi Bola Voli Asia (AVC).
Baca juga: Proliga akan Gunakan Video Challenge Dimulai pada Babak Empat Besar
Hanny mengungkapkan personel lokal di mendapat pelatihan, agar musim depan penerapan sepenuhnya oleh wasit PBVSI. Menurutnya, pengoperasian video challenge tidak terlampau susah.
Pasalnya, sudah tersedia dari sisi perangkat lunak, hingga puluhan kamera untuk merekam pertandingan. "Sekarang ini sedang di-training sambil kompetisi. Video challenge hanya sebagai alat, yang menentukan tetap wasit," pungkas Hanny.(OL-11)