Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GANDA putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti langsung mengalihkan fokus melawan Thailand sesuai mengalahkan wakil Lebanon Mira Houssein Agha/Zeina Kazma di babak penyisihan Grup C Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia (BAMTC) 2023.
Dalam pertandingan yang bergulir di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Selasa (14/2), pasangan peringkat delapan dunia itu hanya butuh 15 menit untuk menyudahi pertandingan dengan skor 21-4 dan 21-5.
Kemenangan tersebut membawa Indonesia unggul 4-0 atas Lebanon. Apriyani/Fadia memanfaatkan pertandingan kali ini sebagai persiapan untuk menghadapi Thailand di laga penyisihan terakhir Grup C, Kamis (16/2).
Baca juga: Rinov/Pitha Atasi Hambatan Teknis Saat Tampil di BAMTC
"Kami main normal saja sebenarnya. Hanya memang lawan beda kelas. Jadi saya gunakan ini untuk mencoba seluruh segi saja. Kami beradaptasi dengan lapangan dan jenis shuttlecock saja," kata Apriyani dalam keterangan tertulis.
"Kami belum banyak mendapat perlawanan. Memang lawan belum bisa mengimbangi permainan kami. Meski begitu, saya dan kak Apri tetap main serius dan tidak mau meremehkan lawan," ujar Fadia.
Selama bertanding pertama, Apriyani dan Fadia terus mencoba jenis permainan, pukulan, dan beradaptasi dengan lapangan.
"Kami berusaha semaksimal mungkin. Kalau ada yang masih kurang, bisa diperbaiki lagi saat latihan. Semua ini untuk menghadapi pertandingan lawan Thailand nanti," kata Apri.
Thailand memang menjadi satu-satunya tim kuat di Grup C yang juga dihuni Suriah dan Bahrain.
"Kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk melawan Thailand nanti," ujar Fadia. (Ant/OL-1)
Meski menurunkan kombinasi senior-junior, Kepala Pelatih Tunggal Putra Indonesia Irwansyah meyakin anak-anaknya dapat menampilkan performa terbaik
Kedua pasangan tersebut dinilai menjadi pilihan terbaik bagi timnas di BATC 2023, terlebih Ribka/Lanny juga punya pengalaman yang tidak kalah matang untuk menjadi pelapis bagi Apri/Fadia.
"Setelah ini, saya akan istirahat. Makan yang bagus, istirahat, dan minum vitamin. Ini saya lakukan agar segera cepat bugar untuk menghadapi pertandingan berikutnya."
Chico cukup bersusah payah menjaga konsistensi permainannya sebelum akhirnya mengemas kemenangan 21-7 dan 21-15 atas Ahmad yang unggul dari segi tenaga.
"Seandainya besok dipercaya tampil, saya akan memberikan yang terbaik. Saya ingin bermain maksimal."
"Saya masih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan. Selama pertandingan, shuttlecock terasa susah dikendalikan."
Dari segi peringkat, Greysia/Apriyani memang jauh lebih diunggulkan karena berada di peringkat keenam dunia, sedangkan Chow/Lee bertengger di urutan ke-11.
"Persiapan harus terus kami kencangkan tidak boleh kendur, kami juga akan belajar pengalaman dari pertandingan pertama,"
Greysia/Apriyani, yang menempati peringkat keenam dunia itu, menang lewat pertarungan tiga gim 24-22, 13-21, dan 21-8.
Sejak badminton dipertandingkan di Olimpiade, mulai 1992, belum ada pasangan Merah Putih yang mampu melewati babak perempat final.
Greysia/Apriyani hari ini lolos ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan pasangan China Du Yue/Li Yin Hui lewat pertandingan rubber game 21-15, 20-22, 21-17.
"Semoga mereka bisa membuat lompatan prestasi besar. Memang tidak mudah, tetapi semuanya tidak ada yang mustahil,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved