Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
THAILAND dan Vietnam akan menjadi saingan terberat Indonesia dalam perebutan medali emas cabang olahraga atletik pada ajang ASEAN Para Games (APG) XI 2022 yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah, pada 30 Juli-6 Agustus mendatang.
"Khusus nomor balap kursi roda, Thailand sangat mendominasi, dan untuk Vietnam unggul di nomor lari tuna netra dan nomor lempar," kata Pelatih Kepala Atletik Indonesia, Slamet Widodo, menjawab Media Indonesia, di sela latihan atlet merah putih di venue atletik Stadion Manahan, Senin (18/7).
Menurut dia, meski menghadapi tantangan berat dari dua negara kuat ASEAN tersebut, Indonesia diyakini akan mampu menyabet 35 medali emas yang menjadi target dari National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
Target itu, bahkan mungkin saja bertambah, karena ada sejumlah nomor yang sifatnya kesempatannya 50-50, baik dari nomor lari, lempar, dan lompat, terutama dari para atlet muda yang baru saja mendapatkan medali emas pada Perpanas Papua 2021.
"Faktor sebagai tuan rumah akan kita manfaatkan sebaik baiknya untuk menang. Dari 77 atlet para atletik yang kita siapkan untuk APG XI, 30 persen adalah para atlet muda yang berpretasi emas di Perpanas. Kita harapkan mereka ini berprestasi bagus di APG XI nanti," imbuh Slamet.
Yang jelas secara kesiapan, memasuki tahap pre kompetisi ini sudah mencapai 95%, dan kondisi atlet sendiri sudah mencapai 90%. Dengan lebih dulu menggunakan venue yang sudah sempurna mulai 15 Juli, diharapkan akan memberikan adaptasi atau penyesuaian terbaik bagi para atlet .
"Kita biasa latihan di stadion lintas UNS, begitu pindah di lintasan Stadion Manahan, auranya sangat lain, dan memberikan semangat. Ini tentu kita manfaatkan sebaik baiknya untuk latihan dan dan sekaligus hingga pelaksanaan lomba nanti," tandasnya.
Yang jelas, lanjut Slamet, para atlet memiliki modal semangat yang tinggi usai menuai hasil postif di ajang Grand Prix Para-Atletik di Nottwil, Swiss, 26-28 Mei lalu. Hasil pemanasan menjelang APG XI itu, tim Merah Putih berhasil membawa pulang enam medali emas.
Rasa optimis juga ditunjukkan atlet lari, Sapto Yogo Purnomo. Peraih medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 itu yang ditarget meraih dua medali emas di nomor lari 100 meter, 200 meter dan 400 meter putra. (N-2)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
PB PASI kini telah menyiapkan rencana jangka panjang salah satunya dengan mengirim Lalu Muhammad Zohri untuk menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Amerika Serikat.
Dari 10 atlet yang berlaga, Papua Athletics Center berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved