Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGURUS Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) menurunkan 13 lifter ke SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam tanpa membebani atletnya dengan kewajiban meraih medali dalam pesta olahraga dua tahunan yang akan dihelat pada 12-23 Mei itu.
Meski tidak membebani atletnya dengan target, Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono, saat ditemui di sela Pelatnas Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta, pekan lalu, optimistis 13 lifter yang diterjunkan dapat menyumbang medali, mengulang catatan yang ditorehkan tim angkat besi Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina.
Di Filipina, Indonesia menurunkan 10 lifter ke SEA Games 2019 dan seluruh lifter yang diterjunkan itu sukses menyumbangkan medali untuk Merah Putih.
Baca juga: Jelang SEA Games, Timnas Taekwondo Berlatih di Spanyol
Pada saat itu, Indonesia berada di posisi kedua dengan perolehan empat emas, satu perak, dan lima perunggu, di bawah Vietnam yang meraih 4 emas, 5 perak, dan 1 perunggu.
Djoko menuturkan pihaknya juga tidak mau sesumbar menyebut berapa medali yang bisa diraih Indonesia di SEA Games, tetapi ia memastikan para lifter yang diturunkan akan memberikan hasil terbaik.
"Saya tidak berani mengatakan target medali. Kita buktikan saja," ucapnya.
"Saat rapat di Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama dengan tim verifikasi, mereka tidak mau memberikan target kepada kami. Saya dan kawan-kawan hanya berjanji kami akan memberikan yang terbaik," sambung dia.
Hal senada disampaikan Tim Chef de Mission (CdM) yang juga anggota eksekutif KOI, Teuku Arlan Perkasa Lukman, yang mengatakan angkat besi merupakan cabang olahraga yang memiliki tradisi perolehan medali di Olimpiade.
Oleh karena itu, KOI tidak membebani tim angkat besi dengan target di Vietnam. Pasalnya, SEA Games hanya sebagai batu loncatan sekaligus kesempatan untuk menambah jam terbang para atlet menuju kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
"Sehingga targetnya adalah di Olimpiade. Jadi kalau dibilang berapa target medali untuk angkat besi, yang merupakan cabang Olimpiade, tanpa maksud sombong, lebih ke arah partisipasi dan membawa atlet kita sebanyak-banyaknya tampil di Olimpiade," tegas Arlan. (Ant/OL-1)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved