Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Meski Gagal Lolos Kualifikasi, Hanik Puas dengan Penampilannya

Basuki Eka Purnama
30/8/2021 12:47
Meski Gagal Lolos Kualifikasi, Hanik Puas dengan Penampilannya
Pertandingan paramenembak nomor 10 m air rifle standing R2 Paralimpiade Tokyo 2020 di Asaka Shooting Range, Senin (30/8).(ANTARA/HO-NPC Indonesia)

WAKIL Indonesia dalam cabang olahraga paramenembak putri, Hanik Puji Hastuti, harus mengakui keunggulan lawan-lawannya setelah gagal menjejakkan kaki ke babak final menembak 10 m air rifle standing R2 Paralimpiade Tokyo 2020, Senin (30/8).

Meski begitu, atlet berusia 26 tahun itu mengaku cukup puas dengan penampilan perdananya dalam multievent terbesar bagi atlet disabilitas tersebut.

"Alhamdulillah, saya puas dengan penampilan hari ini. Skor yang saya dapat sesuai dengan latihan, tidak jauh berbeda bahkan sama. Walaupun saya belum bisa menembus babak final, saya bangga akhirnya bertanding dengan lancar tanpa terkendala apapun," kata Hanik dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Hanik Puji Tersingkir di Babak Kualifikasi

"Lawan di Paralimpiade ini memang berat-berat terutama dari Eropa dan di Asia itu ada Tiongkok dan Iran," lanjutnya.

Hanik menempati peringkat ke-13 dengan mengumpulkan total poin 614,5 pada laga penyisihan yang berlangsung di Asaka Shooting Range.

Atlet kelahiran Gunung Kidul, 22 Desember itu juga mengaku mendapat pelajaran berharga dari pertandingan tersebut, yang nantinya akan menjadi bekal bagi dirinya saat berlaga di ASEAN Paragames di Vietnam tahun depan atau Asian Paragames di Tiongkok untuk memperbaiki nilai dan prestasinya.

"Saya mengambil banyak pengalaman dan pelajaran dari Paralimpiade ini, mulai dari peralatan, waktu, posisi dan lainnya untuk saya terapkan di Indonesia," ujar Hanik.

Peraih medali perunggu ASEAN Paragames 2015 Singapura itu tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah memberi dukungan selama dia bertanding dan berharap dapat tampil lebih baik di event selanjutnya.

"Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada NPC Indonesia, pemerintah tentunya Kemenpora yang sudah mendukung dan men-support saya. Terima kasih juga untuk masyarakat Indonesia yang sudah mendukung perjuangan saya," kata Hanik.

"Saya mohon maaf karena belum bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia. Semoga di event berikutnya saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tambah dia.

Pelatih paramenembak Indonesia, Aris Haryadi, mengaku Hanik sudah tampil dengan baik, meski ada kendala di punggungnya yang membuat Hanik kurang maksimal saat berlomba.

"Alhamdulillah Hanik telah melaksanakan pertandingan R2 dengan skor 614,5. Sempat ada trouble waktu Hanik bertanding yaitu posisi badan yang agak miring ke kanan, yang seharusnya posisi duduk harus lurus. Kendala itu karena benjolan Spina Bifida di punggungnya, sehingga dalam posisi menembak agak kesulitan untuk duduk lurus," kata Aris.

Teguran dari juri, menurut Aris, juga membuat konsentrasi Hanik sedikit terganggu.

"Jadi dengan ditegurnya Hanik oleh juri pas menembak, sedikit bikin konsentrasi Hanik pudar pada saat menembak di seri ke 2," ujar Aris.

"Ke depan kita akan berusaha untuk memperbaiki posisi Hanik dengan berusaha seting peralatan, terutama kursi roda, dengan harapan pada event-event selanjutnya tidak terjadi lagi insiden peringatan juri, yang akan berpengaruh pada fokus atlet saat bertanding," imbuh Aris. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik