Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
LIFTER putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah berhasil merebut medali perunggu untuk tim Merah Putih di Olimpiade 2020 Tokyo, Rabu, (28/7).
Turun di kelas 73kg, Rahmat sukses mencatatkan total angkatan 342kg dengan rincian snatch 152kg dan clean and jerk 190kg, demikian catatan resmi Olympic.com.
Tampil untuk pertama kalinya di Olimpiade, Hasil ini sekaligus menjadi angkatan terbaik Rahmat dalam kariernya. Sebelumnya, Rahmat memiliki angkatan snatch terbaik 148kg dan clean jerk 187kg. Dengan penambahan beban 7kg di kedua jenis angkatan itu, Total Angkatan Rahmat yang tadinya 335kg naik menjadi 342kg.
Perjalanan Rahmat untuk meraih medali perunggu tidaklah mudah, dirinya sempat mengalami kendala saat pertandingan.
Baca juga : Lifter Indonesia Rahmat Abdullah Catatkan Angkatan Terbaik di Grup B kelas 73 kg
Diceritakan oleh Rahmat, Hamstring paha kanannya cedera saat melakukan pemanasan clean and jerk. Hal ini pula yang menyebabkan dirinya tidak bisa melakukan angkatan maksimal, termasuk saat tak berhasil melakukan angkatan clean and jerk 190kg pada percobaan kedua.
“Saya juga tidak tahu mengapa paha Belakang saya cedera. Tidak pernah sebelumnya seperti ini. Kalau dalam kondisi normal, saya mungkin bisa mengangkat 200kg clean and jerk. Padahal waktu angkatan snatch sudah berada enak banget, powernya juga sudah dapat” sebut Rahmat usai pertandingan, Rabu, (28/7).
Dalam pertandingan yang digelar di Tokyo International Forum, Lifter asal Tiongkok Zhiyong Shi berhasil mengamankan posisi pertama dan berhak atas medali emas degan total angkatan 364kg, di mana Zhiyong Shi berhasil mengangkat 166kg pada snatch dan 198kg pada clean and jerk.
Lifter Venezuela Julio Ruben Mayora Pernia sukses di posisi kedua untuk medali perak dengan total angkatan 346kg dengan rincian 156 snatch dan 190 pada clean and jerk. (KOI/OL-7)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved