Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEMBARI menangis, Simone Biles mengatakan masalah kesehatan mental menjadi alasannya mengundurkan diri dari laga final nomor beregu putri, Selasa (27/7). Hal itu juga menyebabkan keikutsertaan pesenam Amerika Serikat (AS) itu di nomor lainnya di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tidak jelas.
Pesenam berusia 24 tahun itu tiba di Jepang sebagai salah satu unggulan untuk menyapu medali emas Olimpiade, melanjutkan prestasinya yang memenangkan sembilan medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Namun, Biles terjatuh di laga kualifikasi yang menyebabkan AS tertinggal dari Rusia.
Baca juga: Owi Beri Dukungan untuk Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Di laga final, Selasa (27/7), Biles kembali gagal di nomor vault sehingga memicu kehebohan di Ariake Gymnastics Center.
Saat timnya bersiap untuk nomor palang bertingkat, tim AS memutuskan menarik Biles dari semua nomor laga final.
Biles tetap memberikan dukungan untuk tim AS, bertepuk tangan dan menari, yang memperlihatkan bahwa pesenam itu tidak mengalami cedera.
Hasilnya, tim AS harus puas meraih medali perak, dikalahkan oleh tim Rusia, yang merai medali emas Olimpiade pertama mereka sejak Olimpiade Barcelona 1992.
Selepas menerima medali peraknya, Biles mengonfirmasi dirinya mundur karena kondisi psikologis.
"Saya harus melakukan hal yang paling tepat bagi saya dan fokus pada kesehatan mental tanpa mengancam kesehatan dan kesejahteraan saya," ujar Biles.
"Saya hanya tidak percaya pada diri saya sebesar biasanya. Saya tidak tahu apakah itu karena usia saya. Saya hanya sedikit gugup."
"Saya juga merasa tidak mengalami kesenangan yang sama," lanjutnya sembari mulai menangis dan dihibur oleh rekan-rekan setimnya.
"Yang paling buruk, hal ini terjadi di Olimpiade," pungkasnya. (AFP/OL-1)
Pemerintah akan terus mendukung olahraga potensial di ajang Olimpiade.
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
Kehadiran atlet murni adalah langkah maju dalam perkembangan MMA di Tanah Air.
Presiden IOC Thomas Bach akan secara resmi menyerahkan jabatan presiden kepada Presiden terpilih Kirsty Coventry dalam upacara serah terima khusus di Olympic House di Lausanne, Swiss.
Harapan besar IPSI agar pencak silat dapat tampil sebagai cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.
Saat ini Indonesia disebut masih memiliki sejumlah nama yang memiliki prospek bagus dalam cabang olahraga senam.
Rifda Irfanaluthfi merupakan atlet senam pertama Indonesia yang tampil di ajang Olimpiade, di Olimpiade Paris 2024.
Senam Anak Indonesia Hebat di Sorong, Papua, berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Sabtu (8/2).
Penyakit Alzheimer adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak dikhawatirkan, terutama pada usia lanjut. Namun, tahukah Anda bahwa senam aerobik dapat mencegahnya
LPDUK Kemenpora atau Indonesia Sport Promotor (Inaspro) berperan mengelola pendapatan komersil mulai dari sponsor hingga pengelolaan hak siar.
Senam Anak Indonesia Hebat adalah salah satu program unggulan yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan anak-anak di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved