Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LIFTER putra Indonesia, Eko Yuli Irawan meraih medali perak kelas 61 kilogram cabang angkat besi Olimpiade Tokyo 2020. Dalam lomba yang berlangsung di di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7), Eko Yuli mencatat total angkatan 302 kilogram.
Eko Yuli mencatat angkatan seberat 137 kilogram untuk angkatan snatch. Sedangkan di clean and jerk, lifter terbaik Indonesia itu membukukan angkatan 165 kilogram.
Emas kelas ini diraih lifter Tiongkok Fa Binli dengan total angkatan 313 kilogram. Sedangkan medali perunggu didapat lifter Kazakhatan Igor Son dengan total angkatan 294 kilogram.
Ini merupakan medali kedua kontingen Indonesia dari cabang angkat besi pada Olimpiade Tokyo 2020. Pada Sabtu (24/7), Windy Cantika Aisah merebut perunggu kelas 49 kilogram putri.
Ini merupakan Olimpiade keempat untuk Eko Yuli dimana pada Olimpiade 2008 Bejing dan Olimpiade 2012 London, lifter berusia 32 tahun itu berhasil meraih medali perunggu. Empat tahun kemudian di Olimpiade 2016 Rio Eko Yuli berhasil meningkatkan pencapaiannya dengan meraih medali perak.
Dalam penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli sempat menemukan hambatan saat gagal melakukan angkatan snatch 141 kg pada percobaan kedua dan ketiga sehingga hanya mampu mengangkat 137 kg pada percobaan pertama.
Dalam angkatan clean and jerk Eko Yuli tidak menemukan hambatan di percobaan pertama, di mana dia sukses mengangkan 165 kg pada angkatan pertama. Sayangnya pada percobaan kedua dan ketiga Eko Yuli gagal mengangkat angkatakn 177 kg, membuatnya gagal menlampaui pencapaian lifter Tongkok dan memastikannya meraih medali perak untuk Indonesia. (OL-15)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved