Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FABIO Quartararo menyebut Grand Prix Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Minggu (16/5), merupakan salah satu balapan paling aneh yang pernah dia jalani kendati pembalap Yamaha itu mengamankan podium di kampung halamannya.
Quartararo menjalani balapan flag-to-flag pertamanya dari posisi pole namun melorot ke peringkat tiga menuju tikungan pertama.
Dia mengambil alih pimpinan lomba dari rekan satu timnya, Maverick Vinales, dan pebalap Ducati Jack Miller, sebelum drama cuaca ekstrem Le Mans terjadi.
Baca juga: Gagal di Le Mans Suzuki Bertekad Bangkit di Mugello
Balapan sepanjang 27 putaran itu dinyatakan balapan kering sebelum start, meski awan mendung tampak mendekat.
Dan benar saya, hujan mulai turun ketika balapan berjalan baru tiga putaran. Para pembalap harus kembali ke garasi untuk berganti motor dengan ban basah untuk melanjutkan lomba.
"Ini adalah balapan paling aneh dalam hidup saya. Saya belum pernah menjalani balapan flag-to-flag sebelumnya," kata Quartararo seperti dikutip laman resmi tim.
Quartararo kembali ke trek pada posisi ketiga setelah berganti motor. Dengan dua pembalap di depannya terjatuh, El Diablo sempat memimpin kembali.
Namun, tidak lama kemudian, Jack Miller melakukan serangan untuk mengambil alih pimpinan lomba sebelum menjalani penalti long lap karena salah memarkir motornya di garasi Vinales ketika berganti motor.
Dengan kondisi cuaca yang cepat berubah di Le Mans, sinar matahari kembali terik ketika awan mendung menghilang dalam delapan lap terakhir.
Miller telah memperlebar jaraknya hingga tujuh detik dari rival terdekat pada saat Johann Zarco menyalip Quartararo, pada enam lap terakhir, dan melaju mantap mendekati sang pembalap Australia.
Akan tetapi Miller sudah terlalu jauh di depan dan mengamankan kemenangan dengan margin 3,970 detik dari Zarco.
"Saya hampir masuk ke box (Enea) Bastianini sebelum saya tiba di box saya sendiri. Kemudian saya nyaris mengambil motor Maverick, sungguh
kacau," lanjut Quartararo.
"Tetapi mengamankan podium di situasi seperti ini luar biasa. Saya tidak pernah mengiranya pada situasi yang campur baur seperti itu," lanjutnya.
Finis P3 di Le Mans, Quartararo kini kembali memuncaki klasemen dengan raihan 80 poin, menggeser Francesco Bagnaia dengan margin satu poin ke peringkat dua.
Zarco bercokol dalam peringkat tiga dengan 68 poin pada saat Miller membayanginya dengan jarak empat poin saja.
"Saya tidak terlalu peduli dengan posisi pimpinan klasemen, karena masih ada 14 balapan, tetapi itu bagus karena itu berarti kami menjalani
tugas dengan baik," tegas Quartararo
Pertarungan akan dilanjutkan ke balapan seri keenam yang akan digelar di Sirkuit Mugello, Italia, 30 Mei mendatang. (Ant/OL-1)
Fabio Quartararo meraih posisi pole untuk GP Spanyol.
Pembalap berusia 20 tahun dari tim Petronas Yamaha SRT mungkin saja bisa mengunci kemenangan perdana sebagai pembalap Satelit Yamaha di ajang balapan MotoGP Thailand, Minggu (6/10).
Nama Quartararo memang santer dikabarkan akan menjadi duet Maverick Vinales.
Rossi mengaku tidak mau gegabah apakah akan keluar dari tim yang dibelanya selama 14 tahun atau memutuskan pensiun.
Vinales lebih cepat 0,118 detik di depan pembalap Prancis Fabio Quartararo dan 0,148 detik di depan juara dunnia MotoGP Marc Marquez.
Dari hasil kualifikasi, Quartararo mencetak waktu 1 menit 37,007 detik. Pencapaiannya itu lebih baik daripada pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved