Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KABAR duka datang dari dunia Atletik Indonesia. Mantan pelari jarak jauh era 1980-an Eduardus Nabunome tutup usia, Senin (12/10) malam WIB, di Rumah Sakit (RS) Medistra Jakarta.
Eduardus dikabarkan menderita penyakit jantung dan sudah menjalani perawatan di RS sejak Minggu (11/10).
Ini merupakan kali kedua, Eduardus dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama. Pertama pada 2017 lalu, ia juga mendapat perawatan serius di RS Pasar Rebo Jakarta Timur.
"RIP, telah meninggal dunia pemegang Rakornas Maraton Eduardus Nabunome tadi malam 12 oktober 2020, pukul 21.20 di Rumah Sakit Medistra Jakarta karena penyakit jantung yang dideritanya," tulis PB PASI dalam akun Instagram resmi.
Baca juga: Pulev Sebut Laga Kontra Joshua Digelar 12 Desember
Atlet asal Nusa Tenggara Timur itu merupakan pelari jarak menengah dan jarak jauh Indonesia yang kerap menorehkan prestasi. Bahkan, ia pernah mencatatkan hattrick dengan meraih medali emas nomor lari 10.000 meter pada ajang SEA Games 1987, 1989, dan 1991.
"PB PASI bahkan Indonesia kehilangan seorang atlet terbaiknya, Edu adalah raja lari jarak jauh nasional, juara maraton Asia & beberapa kali merebut medali emas SEA Games," ucap Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, dalam keterangan resmi, Selasa, (12/10).
"Rekornas maratonnya belum terpecahkan sampai kini. Kecintaannya pada atletik pun tidak pernah lekang dimakan waktu sehingga ia masih melatih sampai akhir hayatnya. Kiranya Edu beristirahat dalam kedamaian di surga," imbuhnya.
Selain mencetak medali emas pada nomor lari 10.000 meter pada ajang SEA Games 1987, 1989, dan 1991, pria yang saat ini berusia 52 tahun itu juga berhasil meraih emas di nomor lari 5.000 pada SEA Games 1987 dan 1989, serta juga lari marathon di SEA Games 1997.
Di luar torehan SEA Games, Eduardus juga mengoleksi beragam prestasi dan rekor di berbagai kejuaraan nasional dan kejuaraan single event internasional.
Pria yang saat ini menjadi pelatih di Pelatda lapis dua di PASI DKI Jakarta itu, hingga saat ini masih memegang sejumlah rekor nasional.
Salah satu rekor Eduardus Nabunome yang sulit dipecahkan adalah lari 10 kilometer jalan raya dengan catatan waktu 29 menit 25 detik. (OL-1)
Armand Duplantis memecahkan rekor dunia lompat galah putra untuk ke-13 kalinya - dan ketiga kalinya tahun ini - dengan lompatan 6,29 meter di Grand Prix Hongaria.
Para atlet itu akan diberangkatkan pada awal November setelah penyelenggaraan Kejuaraan Nasional Atletik di Solo, Jawa Tengah, akhir Agustus.
Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PB PASI periode 2021-2025, kembali mengajukan diri sebagai Calon Ketua Umum.
Ada dua kejuaraan atletik yang akan digelar di Indonesia pada November tahun ini dan tahun depan.
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved