Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KABAR duka datang dari dunia Atletik Indonesia. Mantan pelari jarak jauh era 1980-an Eduardus Nabunome tutup usia, Senin (12/10) malam WIB, di Rumah Sakit (RS) Medistra Jakarta.
Eduardus dikabarkan menderita penyakit jantung dan sudah menjalani perawatan di RS sejak Minggu (11/10).
Ini merupakan kali kedua, Eduardus dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama. Pertama pada 2017 lalu, ia juga mendapat perawatan serius di RS Pasar Rebo Jakarta Timur.
"RIP, telah meninggal dunia pemegang Rakornas Maraton Eduardus Nabunome tadi malam 12 oktober 2020, pukul 21.20 di Rumah Sakit Medistra Jakarta karena penyakit jantung yang dideritanya," tulis PB PASI dalam akun Instagram resmi.
Baca juga: Pulev Sebut Laga Kontra Joshua Digelar 12 Desember
Atlet asal Nusa Tenggara Timur itu merupakan pelari jarak menengah dan jarak jauh Indonesia yang kerap menorehkan prestasi. Bahkan, ia pernah mencatatkan hattrick dengan meraih medali emas nomor lari 10.000 meter pada ajang SEA Games 1987, 1989, dan 1991.
"PB PASI bahkan Indonesia kehilangan seorang atlet terbaiknya, Edu adalah raja lari jarak jauh nasional, juara maraton Asia & beberapa kali merebut medali emas SEA Games," ucap Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, dalam keterangan resmi, Selasa, (12/10).
"Rekornas maratonnya belum terpecahkan sampai kini. Kecintaannya pada atletik pun tidak pernah lekang dimakan waktu sehingga ia masih melatih sampai akhir hayatnya. Kiranya Edu beristirahat dalam kedamaian di surga," imbuhnya.
Selain mencetak medali emas pada nomor lari 10.000 meter pada ajang SEA Games 1987, 1989, dan 1991, pria yang saat ini berusia 52 tahun itu juga berhasil meraih emas di nomor lari 5.000 pada SEA Games 1987 dan 1989, serta juga lari marathon di SEA Games 1997.
Di luar torehan SEA Games, Eduardus juga mengoleksi beragam prestasi dan rekor di berbagai kejuaraan nasional dan kejuaraan single event internasional.
Pria yang saat ini menjadi pelatih di Pelatda lapis dua di PASI DKI Jakarta itu, hingga saat ini masih memegang sejumlah rekor nasional.
Salah satu rekor Eduardus Nabunome yang sulit dipecahkan adalah lari 10 kilometer jalan raya dengan catatan waktu 29 menit 25 detik. (OL-1)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
PB PASI kini telah menyiapkan rencana jangka panjang salah satunya dengan mengirim Lalu Muhammad Zohri untuk menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Amerika Serikat.
Dari 10 atlet yang berlaga, Papua Athletics Center berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved