Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Turnamen Bulu Tangkis Tertua All England Alami Krisis Finansial

Mediaindonesia.com
29/9/2020 21:46
Turnamen Bulu Tangkis Tertua All England Alami Krisis Finansial
Ilustrasi: Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menerima medali perak All England.(badmintonindonesia.org )

Turnamen bulu tangkis tertua di dunia All England terancam batal digelar tahun depan karena krisis finansial yang diderita Asosiasi Bulu Tangkis Inggris akibat pandemi covid-19.

Baca juga : https://mediaindonesia.com/read/detail/296878-the-minions-gagal-juara-all-england

Kepala eksekutif bulu tangkis Inggris Adrian Christy mengatakan kebijakan pemerintah yang melarang kehadiran penonton pada setiap kejuaraan olahraga hingga enam bulan ke depan dapat membuat asosiasinya merugi jika tetap memaksa menggelar All England tahun depan.

“Sayangnya, setelah pengumuman terbaru dari pemerintah, kami melihat adanya kemungkinan jika YONEX All England 2021 tidak dapat digelar untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II,” ujar Christy dalam laman resmi All England Badminton, Selasa.

Padahal menurutnya, All England merupakan salah satu ajang olahraga dengan jumlah penggemar yang luar biasa. Kurang lebih 31.000 penonton setiap tahunnya bisa memenuhi National Indoor Arena, Birmingham.

Namun situasi pandemi covid-19 membuat penyelenggaraan All England 2019 harus digelar tanpa penonton. Praktis, penyelenggara harus kehilangan salah satu sumber pemasukan utama mereka.

Jika situasi covid-19 belum mereda dan aturan larangan penonton masih berlaku hingga enam bulan ke depan, asosiasi bulu tangkis Inggris merasa tak sanggup jika harus kembali kehilangan pendapatan dari tiket pada kompetisi yang biasa diselenggarakan pada Maret itu.

“Kami telah mengalami kerugian pendapatan yang sangat besar yakni 1,75 pound karena tidak adanya penonton saat kejuaraan. Kondisi ini membuat organisasi kami kesulitan untuk bisa bertahan.”

Dia pun meminta pemerintah untuk memberikan dukungan finansial sebesar 1 juta pound demi menyelematkan turnamen All England dari pembatalan tahun depan.

“Prioritas utama adalah keberlanjutan bulu tangkis di Inggris, dan All England merupakan bagian utama dari perekomian kami,”

“Maka saya sekarang meminta pemerintah untuk memberikan dukungan finansial sebesar 1 juta pound untuk menyelematkan All England,” pungkasnya.

Apabila All England benar-benar batal digelar tahun depan, maka itu akan menjadi peristiwa bersejarah, menandai untuk pertama kalinya turnamen itu dibatalkan sejak Perang Dunia II.

All England yang sudah diadakan sejak 1899 itu pernah mengalami pembatalan dua kali saat Perang Dunia II. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik