Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMAIN muda Saifi Rizka Nur Hidayah mengaku akan tampil lepas karena sama sekali tidak memiliki beban saat menghadapi unggulan utama Gregoria Mariska di semifinal turnanen internal PBSI yang akan berlangsung di Cipayung, Jumat (24/7).
"Lawan senior jadinya malah lebih lepas. Saya tidak memiliki beban. Enggak susah mikir menang kalah, main maksimal saja," kata pebulu tangkis yang masih berkategori junior ini usai bertanding dengan Komang Ayu Cahya Dewi di babak perempat final, Kamis (23/7) malam.
Saifi menyebut bertanding dengan Gregoria yang sudah malang melintang di level atas turnamen bulu tangkis dunia akan menjadi pengalaman yang
berharga bagi dirinya.
Baca juga: Gregoria Bangkit untuk Tembus Semifinal
"Dia (Gregoria) kan lebih senior, bola-bolanya juga lebih matang. Jadi harus siap capek dan kaki saya juga harus siap (mengejar bola)," kata pebulu tangkis asal klub Mutiara Cardinal Bandung tersebut.
Saifi memastikan tiket semifinal usai menyingkirkan Komang Ayu Cahya Dewi di babak perempat final dalam permainan tiga gim dengan skor 21-14, 20-22, dan 21-14.
Sementara itu, Gregoria yang juga asal klub Mutiara Cardinal Bandung lolos ke semifinal setelah mengalahkan Ruselli Hartawan dengan skor 9-21, 21-13, dan 21-17.
Mengomentari lawannya di semifinal, Gregoria tidak ingin meremehkan Saifi. Pengalaman saat dikalahkan Putri Kusuma Wardani pada babak penyisihan grup menjadi pelajaran bagi Gregoria untuk tidak meremehkan pemain muda.
"Pemain muda main lebih lepas, seperti Putri. Saya harus siap misalnya sudah unggul atau sudah enak mainnya. Jangan lengah yang akhirnya membuat jadi rugi," kata Gregoria.
Pertandingan semifinal lain akan mempertemukan unggulan 5, Putri Kusuma Wardhani dengan unggulan 6 Asty Dwi Widyaningrum.
Putri melaju ke semifinal dengan menyingkirkan unggulan kedua Fitriani (21-17 dan 21-15) sedangkan Asty di perempat final menghentikan Ester Nurumi Tri Wardoyo dengan skor 17-21, 23-21, dan 21-9. (Ant/OL-1)
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved