Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KELUARGA dari empat korban kecelakaan helikopter yang menewaskan legenda NBA, Kobe Bryant bersama anaknya, Gianna menuntut perusahaan yang mengoperasikan helikopter tersebut.
Keempat keluarga itu yakni, keluarga pelatih basket John Altobelli berserta istrinya Keri dan putrinya yang berusia 13 tahun Alyssa dan asisten pelatih Christina Mauser. Tuntutan itu disampaikan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles pada Minggu (19/4).
Mereka menuding pihak perusahaan Island Express Helicopters dan Island Express Holdonh Corp melakukan kelalaian.
Baca juga : Jersey Michael Jordan Terjual Rp3,3 Miliar
Sebelumnya, istri Kobe, Vanessa juga telah menuntut hal yang sama sejak dua bulan lalu. Tuntuan itu ditujukan ke pihak perusahaan dan pilot bernama Ara Zobayan yang juga menjadi korban dalam kecelakaan helikopter tersebut.
Saat itu Vanessa menilai, perusahaan telah lalai karena mengizinkan helikopter tersebut terbang dalam kondisi cuaca yang berkabut tebal dan awan rendah.
Pada 26 Januari 2020, helikopter itu menuju ke Bryant’s Mamba Sports Academy di Thousand Oaks, California, Amerika Serikat, tempat putrinya, Gianna bermain basket. (AFP/OL-7)
Kecelakaan helikopter yang menewaskan Vichai itu terjadi pada 27 Oktober 2018.
Pengiriman dan perakitan helikopter serbu tersebut akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang akan memakan waktu 6 - 24 bulan.
Yusri mengatakan Mabes Polri juga menurunkan helikopter untuk membantu proses pembagian bantuan mengingat akses jalan yang terputus akibat banjir.
Keberadaan fasilitas medis dan perlengkapan yang tersedia di helikopter dan Cengkareng Heliport nanti mampu melayani kebutuhan kesehatan pelanggan.
Beberapa menit setelah pesawat helikopter jatuh, kedua orang yang berada di dalamnya keluar dan berenang ke tepi Situ Rawa Jemblung dan dibantu warga untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan penelusuran Media Indonesia salah satu awak yang menjadi siswa pada latihan Helikopter tersebut adalah Ketua Komite Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
Ucapan duka juga dilontarkan klub Jerman, Borussia Dortmund lewat Twitter.
Bryant menghabiskan seluruh karier bersama LA Lakers. Total, ia berseragam Lakers selama 20 tahun.
Sheriff Alex Villanueva mengatakan manifes helikopter menunjukkan ada sembilan orang di helikopter itu ketika jatuh.
Kebetulan penyelenggaraan Grammy Awards menempati lokasi yang sama dengan venue LA Lakers, yang saat ini sedang berduka cita kehilangan mantan pemain terbaiknya.
Erick menjelaskan, pertemuan terakhirnya dengan Bryant yaitu pada Final piala Dunia Basket 2019 di Cina, saat serah terima bendera tuan rumah Piala Dunia Basket 2023.
Mengheningkan cipta dilakukan menjelang laga antara Houston Rockets dan tuan rumah Denver Nuggets yang dimulai beberapa jam pascakecelakaan helikopter yang menewaskan Bryant.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved