Mengabadikan Warisan si Mamba Hitam

AKMAL FAUZI
07/4/2020 09:30
Mengabadikan Warisan si Mamba Hitam
Mantan pemain Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, pada 2009 merayakan kemenangan setelah timnya mengalahkan Orlando Magic di babak final NBA.(AFP/Emmanuel DUNAND)

JANUARI 2020 menjadi salah satu hari paling kelam bagi dunia olahraga, khususnya kompetisi bola basket NBA. Pada 26 Januari 2020, salah satu olahragawan terbaik yang pernah ada, Kobe Bryant, meninggal dunia. Legenda bola basket NBA dan dunia itu tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter di Calabasas, Los Angeles. Kecelakaan itu juga menewaskan delapan orang lainnya, termasuk Gianna, anak Kobe yang masih berusia 13 tahun.

Kobe pergi selamanya dalam usia 41 tahun. Jenazah Kobe dan Gianna dimakamkan pada 7 Februari 2020 di Pacific View Memorial Park, Corona del Mar, California.

Kobe telah pergi selamanya. Namun, warisan ‘si Mamba Hitam’, julukan Kobe, tidak akan pernah hilang. Selama 20 tahun berkiprah di NBA bersama LA Lakers, Kobe menjelma menjadi ikon NBA dan membawa kompetisi bola basket profesional di Amerika Serikat itu sebagai liga bola basket terbaik di dunia.

Nama besar yang dimiliki dan akhir kehidupan yang tragis membawa Kobe masuk ke Naismith Memorial Basketball Hall of Fame (HOF).

Upacara pengumuman HOF Memorial Naismith 2020 akan digelar pada Agustus mendatang. Selain Kobe Bryant, ada dua mantan pemain NBA lain yang juga masuk Naismith Memorial HOF 2020, yakni legenda San Antonio Spurs, Tim Duncan, dan mantan bintang Boston Celtics, Kevin Garnett.

Presiden dan CEO Naismith Memorial HOF, John L Doleva, mengatakan penerima penghargaan tahun ini merupakan salah satu yang terbaik dalam sejarah. “2020 ini harus diakui sebagai salah satu yang paling bersejarah sepanjang masa. Tahun ini, komunitas bola basket telah kehilangan tokoh ikonik, Kobe Bryant. Kita juga kehilangan pertandingan NBA karena virus corona,” kata Doleva.

Istri Kobe, Vanessa, mengatakan bahwa terpilihnya ‘si Mamba Hitam’ masuk ke Hall of Fame merupakan salah satu tonggak karier terbesarnya. Ini juga menjadi sebuah kehormatan yang luar biasa.

“Ini pencapaian dan kehormatan yang luar biasa dan kami sangat bangga padanya. Setiap prestasi yang dia miliki sebagai atlet ialah batu loncatan untuk berada di sini,” kata Vanessa. Pemilik tim Lakers, Jeanie Buss, memberi hormat ke Kobe dalam sebuah pernyataan yang memuji daya saing, etos kerja, dan dorongan keras sang bintang.

“Kualitas-kualitas itu membantu Kobe menuntun kami ke lima gelar. Sekarang membawanya ke Hall of Fame, yang mana ia akan diabadikan dengan yang terbaik yang pernah dimainkan,” kata Buss.

Kobe saat ini memang telah tiada. Namun, warisannya terhadap dunia bola basket, khususnya NBA, tidak akan pernah hilang. ‘Sengatan’ ‘si Mamba Hitam’ akan tetap dikenang selamanya dan abadi. (AFP/Akmal Fauzi/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya