Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LIFTER putri Indonesia Windy Cantika berhasil meraih medali emas di kelas 49 kilogram pada Kejuaraan Asian Junior & Youth Weightlifting 2020 di Tashkent, Uzbekistan, Jumat (14/2) sore.
Hasil itu membuat peluang Windy tampil di Olimpiade Tokyo 2020 terbuka lebar
Lifter asal Jawa Barat itu, meraih total angkatan tertinggi seberat 185 kilogram, dari total angkatan Snatch seberat 85 kilogram dan angkatan Clean & Jerk seberat 100 kilogram.
Medali perak untuk kelas ini direbut lifter Taiwan, Lin Cheng-Jin yang mencatat total angkatan 164 kilogran. Sedangkan medali perunggu diraih lifter asal Jepang, Higa Sei dengan total angkatan 159 kilogram.
Baca juga : Windy Diharapkan Dampingi Eko Yuli
Menurut Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja, hasil positif ini semakin mendekatkan Cantika untuk meraih tiket Olimpiade 2020.
"Tentu hasil ini semakin membuka peluang Windy tampil di Olimpiade 2020. Semoga Windy bisa konsisten untuk mengikut ajang jelang Olimpiade nanti sebelum pengumuman April nanti," kata Dirja, Jumat (14/2).
Saat ini, lifter berusia 17 tahun itu berada di peringkat ketujuh dunia. Regulasi Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) mensyaratkan lifter harus berada di peringkat 8 besar untuk lolos ke Olimpiade.
Windy masih harus mengikuti beberapa kejuaraan demi mendongkrak poin tampil di Tokyo. Adapun kesempatan lain untuk Windy mendongkrak poin adalah beberapa kejuaraan regional di Amerika Serikat yang berlangsung Maret-April. (OL-7)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved