Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengurus Kempo Pertanyakan Keanggotaan Mereka ke KOI

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
09/10/2019 13:15
Pengurus Kempo Pertanyakan Keanggotaan Mereka ke KOI
Empat atlet Jember melakukan peragaan jurus kategori Embu Beregu Dewasa Putri saat kejuaraan Kempo di GOR Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur.(ANTARA/Prasetia Fauzani)

KOMITE Olimpade Indonesia (KOI) menggelar Kongres Pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (9/10).

Namun, menjelang Kongres dimulai, sejumlah pengurus cabang olahraga mempertanyakan soal keanggotaan mereka di tubuh KOI.

Salah satu cabor yang mengajukan keberatan soal keanggotaan di KOI adalah Pengurus Besar Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PB Perkemi).

PB Perkemi merasa dikucilkan KOI karena tidak diundang Kongres dan dihilangkan dari status keanggotaan KOI.

Pendiri PB Perkemi Indra Kartasasmita mengatakan pihaknya tidak diakui karena KOI lebih mengakui induk organisasi olahraga yang baru didirikan pada tahun ini, yaitu Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (PP Porkemi).

Baca juga: KOI Minta UU SKN Dibongkar Total

Padahal, PB Perkemi merupakan pengurus organisasi olahraga Kempo di Indonesia yang sudah berdiri selama 53 tahun.

"Pada April 2019, ada surat yang ditandatangi Sekjen KOI (Hellen Sarita) bahwa Perkemi digantikan Porkemi. Hingga saat ini, saya tidak tahu alasannya," ujar Indra, Rabu (9/10).

"Ini tidak pernah ada klasifikasi dan seleksi. Padahal untuk menjadi anggota KOI itu harus ada minimal sepuluh provinsi dan harus sah," tambahnya.

Indra yang juga merupakan salah satu pendiri KOI itu ingin meminta keadilan.

"Kalau ada kesalahan tolong dong dikasih tahu. Tapi kami sampai sekarang tidak diberi tahu apa masalahnya," tuturnya.

Pelbagai cara sejatinya telah dilakukan Indra dan Porkemi. Salah satunya dengan bertemu dengan komisi X DPR.

"Komisi X akan menyampaikan masalah kami pada Kemenpora. Jadi saya tidak ikut campur, silahkan nanti Kemenpora yang menentukan. Hasil dari Kemenpora pun belum saya dengar hingga saat ini," ucapnya.

Sebelumnya, Porkemi muncul saat kepengurusan mengadakan Musornas pada November 2018. Adanya anggota yang tidak puas pada hasil Musornas menyebabkan lahirnya kelompok baru dengan nama Porkemi. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya