Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
TIM putri Wahana Express Group memastikan diri ke final Kejurnas Antarklub Livoli Divisi I 2019. Kesuksesan itu didapat tim besutan Risco Herlambang tersebut setelah mengalahkan Mabes TNI 3-0 (25-20, 25-9, 25-20) pada babak semifinal yang berlangsung di GOR Pacitan, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (28/9).
Di final, Wahana akan menghadapi Petrokimia Gresik yang dalam laga sebelumnya mengalahkan Bahana Bank BJB Pakuan 3-0 (25-19, 25-21, 26-24).
Baca juga: Tim Voli Putri Indonesia Gagal Bendung Tiongkok
“Saya instruksikan (ke pemain) agar menekan lawan dari awal, dari servis. Ternyata anak-anak bisa melakukannya. Permainan lawan kurang berkembang karena tertekan servis bagus kami,” kata Risco selepas laga.
Klub asal Bandung tersebut memang mempunyai dua pemain yang hebat dalam servis jump, yaitu Nurlaili Kusumah dan Aulia Suci Nurfadila. Nurlaili utamanya, selalu menjadi mimpi buruk bagi para pemain lawan. Sebab, pemain berusia 15 tahun ini selalu membuat lawan kewalahan melalui servis dan smes kerasnya.
Sebelumnya, tim putri Petrokimia Gresik lebih dulu menyegel tike ke final setelah membekuk tim asal Bandung, Bahana Bank BJB Pakuan.
Pada pertandingan yang digelar di GOR Pacitan, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (28/9), tim asuhan Taufiq Hidayat itu menang 3-0. Dengan hasil itu, Petrokimia memastikan satu tempat di Livoli Divisi Utama tahun depan. Petrokimia harus berlaga di Divisi I tahun ini setelah tahun lalu terlempar dari Divisi Utama.
“Kami gembira, target kami masuk Livoli Divisi Utama tercapai. Kini kami harus bersiap diri menghadapi final besok,” kata Taufiq Hidayat.
Menurut Taufik, kehadiran dua pemain yang penuh dengan pengalaman, libero Berllian Marsheilla dan toser Komang Bumi Rekta, sangat membantu timnya.
Dua mantan pemain tim nasional itu baru bergabung dengan para pemain Petrokimia dua bulan lalu.
“Mereka mampu mendongkrak penampilan pemain-pemain muda kami. Kami tadi bermain sangat kompak, penuh semangat,” katanya.
Di kubu lawan, menurut pelatih Wandi Paweka, penampilan timnya tidak sesuai yang diharapkan, terutama dari sisi servis.
“Servis anak-anak sangat enak bagi lawan. Tidak menekan sama sekali. Petrokimia pun mudah melakukan variasi serangan ke kami. Set ketiga, sudah mulai bagus, tetapi kurang percaya diri di saat-saat akhir,” kata Wandi.
Dari sisi toser, timnya juga kalah pengalaman. “Toser memegang peranan penting. Toser yang lebih senior kami lagi pelatnas (Tisya Amalia). Toser kami (Febby Bhatari) jelas kalah pengalaman dari Komang, yang pernah bermain di timnas,” ujarnya. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved