Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Trio Pegolf Indonesia Siap Berlaga di Kejuaraan Asia Pacifik

Despian Nurhidayat
26/9/2019 10:20
Trio Pegolf Indonesia Siap Berlaga di Kejuaraan Asia Pacifik
Pegolf putra Indonesia Naraajie Emerald Ramadhan (kanan).( Antara/Erlangga Tribuana)

TIGA pegolf Indonesia siap memulai perjuangan mereka dalam ajang Asia-Pacific Amateur Championship 2019 yang diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok, Kamis (26/9).

Naraajie Emerald Ramadhan Putra, Almay Rayhan Yagutah dan M. Rifqi Alam Ramadhan merupakan ketiga kontingen Indonesia yang akan berlaga di ajang amatir paling bergengsi dan bahkan bisa disebut sebagai kejuaraan Major bagi para pegolf amatir Asia Pasifik ini.

Selain itu, tantangan yang akan dihadapi oleh para pegolf Indonesia pun bukan main-main. Shesan International Golf Club yang akan menjadi tempat perhelatan di tahun ini menjadi rintangan yang cukup berat di bandingkan tahun lalu.

Pelatih tim Indonesia, David Milne, mengatakan bahwa lapangan ini bisa dikatakan mirip dengan lapangan tempat perhelatan US Open. Di mana ketebalan rough yang luar biasa dan siap untuk menelan bola yang meleset dari fairway.

"Satu-satunya hal yang bisa dilakukan tiap pemain ketika bola mereka masuh rough ialah sekedar mengeluarkannya ke fairway. Ini karena bola dapat tenggelam di rough dan saya kira para pemain akan sulit untuk menemukannya dan kita mesti berdiri tepat di atas bola," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (26/9).

Selain itu, Milne juga menambahkan bahwa dengan adanya peraturan baru yang membuat pemain diharuskan mencari bola dalam waktu tiga menit, dia yakin banyak pemain yang akan kehilangan bolanya. Maka dari itu, strategi memukul fairway menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.

Hal yang senada pun diungkapkan oleh Naraajie yang pada pekan ini akan menempati peringkat 119 pada World Amateur Golf Ranking.

"Lapangan ini bisa dibilang sempit dan rough-nya juga sangat tebal. Kalau tee off kurang bagus, jelas akan sulit bermain dari rough seperti ini," tambah Naraajie.

Kesulitan sepertinya jelas disadari oleh para pegolf Indonesia, tapi ini tak membuat mereka gentar. Hal itu dikarenakan ini bukan pertama kalinya bagi mereka untuk mengikuti ajang ini.

Naraajie jelas menjadi pegolf yang paling berpengalaman. Sejak menjalani debutnya di tahun 2015 lalu, dalam dua edisi terakhir ia selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2017 misalnya, dia mampu finis di peringkat T35 dengan bermain 70-72-70-77.

Lalu pada edisi tahun lalu yang diselenggarakan di Singapura, Naraajie sempat bersaing di jajaran atas. Setelah menorehkan skor 66-74, ia berhasil membukukan skor 7-under 63 di hari ketiga. Dia pun finis di posisi T24 dan berhasil memperbaiki posisinya selama bermain di ajang ini.

"Rasanya sekarang saya bisa bermain dengan lebih tenang, selain itu ada perubahan dalam cara berpikir selama bermain di lapangan," lanjutnya.

Sementara itu, Almay dan Alam pun memiliki hasil positif sejauh ini. Dalam dua pertandingan terdahulu, Almay berhasil bermain penuh empat putaran dan finis di T48 pada edisi tahun 2017 dan finis di peringkat 53.

Alam sendiri telah menjalani partisi keduanya dalam ajang ini. Tahun lalu dia mendapat kesempatan untuk bermain penuh selama empat hari. Kala itu dia finis di posisi 49 bersama pegolf asal Tiongkok. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik