Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DUEL super ketat tersaji di babak perempat final Amerika Serikat (AS) Terbuka 2019 yang mempertemukan Roger Federer melawan Grigor Dimitrov.
Harapan Federer untuk meraih gelar keenam AS Terbuka harus berakhir lantaran cedera memengaruhi permainannya di set kelima melawan Dimitrov.
Petenis asal Bulgaria itu memaksa Federer bermain lima set di Arthur Ashe Stadium, dengan skor, 3-6, 6-4, 3-6, 6-4, dan 6-2
Harapan Federer untuk meraih gelar AS Terbuka keenam berakhir setelah cedera memengaruhi dia pada set kelima melawan Grigor Dimitrov.
Federer mulanya sukses mematahkan pertahanan yang digalang Dimitrov di set pertama dengan skor 6-3. Namun, Dimitrov memberikan tekanan dan mulai mengembangkan permainan di set kedua dengan mampu unggul 6-4.
Baca juga: Tekuk Wawrinka, Medvedev ke Semifinal AS Terbuka
Peraih lima gelar AS Terbuka ini membuka asa setelah memenangkan set ketiga.
Bukan Dimitrov rasanya jika tidak memberikan kejutan. Di set keempat yang melelahkan, Dimitrov mengejutkan unggulan ketiga dan memaksakan adanya lima set.
Pada awal set kelima, Federer mengambil waktu medis untuk alasan yang tidak diketahui tetapi ketika ia kembali dengan keadaan nyaris tidak bisa bergerak.
Hal tersebut tentu dimanfaatkan Dimitrov dengan mengunci kemenangan 6-2 di set terakhir.
Kemenangan Dimitrov terasa spesial karena dari tujuh kali percobaan, baru kali ini dirinya unggul atas petenis Swiss itu.
Kini, Dimitrov yang berada di rangking 78 dunia menjadi salah satu semifinalis Grand Slam dengan peringkat terendah sejak Rainer Schuettler (94 dunia) di Wimbledon, 11 tahun silam.
Federer sendiri ialah perempat finalis Grand Slam tertua sejak Jimmy Connors yang berusia 39 tahun. Bedanya, Connors saat itu mencapai semifinal di AS Terbuka 1991.
Jika Federer mampu melanjutkan ke babak semifinal, lalu juara, gelar Grand Slam ke-21 akan didapatkannya di AS Terbuka. Namun sayang, kesempatan itu sudah tertutup rapat-rapat untuk seorang Federer. (OL-2)
JUARA AS Terbuka Aryna Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia menggusur Iga Swiatek yang sebelumnya menempati posisi puncak.
Tahun ini, Coco Gauff belum mencapai final lagi setelah mempertahankan gelarnya di Auckland, Januari lalu.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Kemenangan Jannik Sinner di AS Terbuka terjadi 19 hari setelah dia dinyatakan tidak bersalah meski dua kali dinyatakan positif zat terlarang dalam tubuhnya, Maret lalu.
Aryna Sabalenka sukses menjadi juara di AS Terbuka 2024 usai mengandaskan wakil tuan rumah Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 pada partai final di New York, Minggu (8/9) WIB.
Sabalenka yang merupakan petenis nomor dua dunia menang 7-5 dan 7-5 untuk menambah gelar AS Terbuka ke dalam kemenangan beruntun di Australia Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved