Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Pelari gawang putri Amerika Serikat, Dalilah Muhammad, membuat kejutan di dunia cabang atletik. Padahal Dalilah berharap bisa memecahkan rekor dunia lari gawang 400 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 yang digelar di Doha, Qatar, pada 28 September-6 Oktober mendatang.
Namun Dalilah mampu memecahkan rekor lari gawang 400 meter putri pada kejuraan atletik nasional USATF 2019 yang digelar di Stadium Des Moines’ Drake, Ioawa, AS, Minggu (28/7) waktu setempat.
Rekor yang dicetak Dalilah tergolong istimewa. Peraih medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil tersebut mencatat waktu 52,20 detik. Dengan meraih medali emas kejuaraan USATF 2019, ia mampu memecahkan rekor dunia lari gawang putri 400 meter yang sebelumnya dipegang atlet dari Rusia, Yuliy Pechonkina, yang mencatatkan waktu 52,34 detik pada 2003.
Delilah mampu memecahkan rekor lari gawang 400 meter yang bertahan selama 16 tahun. Pelari gawang andalan ‘Negeri Paman Sam’ membuat selisih waktu lebih cepat 0,14 detik.
Namun pihak Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) masih melakukan ratifikasi waktu yang dicetak Delilah. Untuk sementara, pemecahan rekor lari gawang putri atas nama Delilah ditunda.
Setelah mencetak rekor dunia, Delilah mengatakan dirinya yakin bisa mencetak waktu lebih baik pada Kejuaran Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar. “Ini adalah hal yang diinginkan, saat rekor dunia dapat dipecahkan,” kata Delilah setelah memecahkan rekor dunia.
“Saya pikir kita semua berjuang untuk tiga titik puncak dan kita saling bersaing dengan yang lain secara mental dan fisikdi trek. Kita semua tahun bahwa pesaing memiliki kemampuan dan kita hanya ingin menjadi teratas,” papar Delilah.
“Saya pikir ini jelas hanya permulaan,” tegas Delilah. “Saya pikir 52 detik akan dipecahkan jika bukan oleh saya pastinya oleh pelari putri lain...51 detik di lari gawang 400 meter adalah waktu yang diimpikan. Semua atlet selalu memikirkan tentang ini,” papar Delilah.(OL-09)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
PB PASI kini telah menyiapkan rencana jangka panjang salah satunya dengan mengirim Lalu Muhammad Zohri untuk menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Amerika Serikat.
Dari 10 atlet yang berlaga, Papua Athletics Center berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved